image
ABOUT

this blog is just for ALL indonesian super junior fanfiction... ^^ share your imagination here guys.. and HAVE FUN ^^

[MOD] PERHATIAN

| 0 komentar | Minggu, 25 April 2010

karena sedang ada beberapa kesalahan kecil,
aku nggak akan update fanfic selama beberapa hari.
sorry... i'll be back ASAP. ><

kemungkinan aku juga akan pindah blog..
karena sebuah kesalahan itulah sepertinya aku harus genti alamat blog dan semuanya.. :/
once again.. i am so sorry.. :(

i'll give ANNOUNCEMENT again after everthing is READY..
GO! GO!!

[Oneshot, G] Kejadian di Telepon -Let's not-

| 2 komentar | Minggu, 18 April 2010

Ketika malam sudah larut dan saatnya tubuh untuk istirahat, tiba2 ada kejadian aneh menimpa diri Eunkyo.

‘ddrrttt…drrrtttt…’

Eunkyo sedang tidur lelap di kamarnya.

‘ddrrttt…drrrtttt…’

Handphonenya yg diletakkan di meja samping kasurnya tiba2 bergetar.
Eunkyo merasa terganggu dengan suara dengingan itu.
Sehingga dy memutuskan untuk mengangkat telepon.

”yoboseyo~” sapa eunkyo.

Dari sebrang tidak terdengar suara jawaban.
Sekali lagi, eunkyo menyapa seseorang yg tidak diketahui siapa itu.

Tiba2...

* * * *

Sekitar 2,5 minggu yg lalu.
Eunkyo adalah seorang wanita karier yg hidup lumayan layak di dorm sewaannya.
Suatu pagi, ketika eunkyo sedang menunggu bus langganannya datang di halte, dy meminum kopi hangat yg dibelinya di mesin kopi.
Tiba2 ada anak laki2 sekitar kelas 2 SMA datang terburu2 untuk masuk ke dalam bus yg sudah datang sekitar 2 menit yg lalu.
Tapi sayang, laki2 itu melewatkannya.

”aish! Aku terlambat!!”

Eunkyo yg ada di belakangnya hanya memandang aneh ke anak itu.
Namun, tanpa sengaja pelajar itu ketika membalik badannya, dy menyenggol kopi eunkyo dan tumpahlah kopi hangat itu ke baju kerja eunkyo.

”ah! joesonghamnida... joesonghamnida..” kata anak laki2 itu sambil membungkuk2.
”akan aku ganti. Akan aku ganti!” katanya kemudian berjalan ke arah mesin kopi yg tak jauh dari halte.

Tapi ketika dy hendak menghampiri eunkyo lagi, ternyata sudah ada laki2 yg seumuran eunkyo mendekat ke arah eunkyo.
”kenapa bajumu...?” tanya laki2 itu, namanya Dong Kyung.
”ah, gwenchana. Aku menumpahkan kopi hangatku tadi.” jelas eunkyo sambil melirik ke arah gelas yg sudah terjatuh ke trotoar.
”seharusnya kau lebih berhati2...” kata dongkyung yg kemudian mengeluarkan sapu tangannya dan menyerahkannya kepada eunkyo.
Eunkyo hanya tersenyum.


”ah! itu bus kita sudah datang~~” kata dongkyung lagi.

Ternyata si pelajar tadi masi memperhatikan eunkyo sejak kedatangan dongkyung.
Eunkyo yg merasa diperhatikan seseorang, kemudian melirik ke arah pelajar tadi dan memfokuskan ke arah label nama yg ada di dada kirinya. Kim Hee Chul.

* * * *
Di dalam bus, dongkyung bercerita banyak tentang kejadian pagi nya. Eunkyo yg dasarnya memang orang yg tidak begitu banyak bicara, hanya mendengarkan dan memberi komentar2 sederhana.
Eunkyo dan dongkyung bekerja di sebuah perusahaan yg sama, tapi jabatan mereka berbeda. Eunkyo sebagai designer model, dan dongkyung sebagai managernya.

Hubungan mereka sangat erat hingga suatu hari, sekitar 2 bulan yg lalu, Dongkyung melamar Eunkyo untuk menjadi tunangannya. Tanpa basa basi, eunkyo menerimanya.
Sebenarnya di diri eunkyo, dy juga mencintai Dong kyung, tapi sepertinya ada yg kurang yg ada di diri dongkyung, tapi apa...??

* * * *
Keesokan harinya, tak tau ini kesengajaan atau tidak sengaja, eunkyo bertemu lagi dengan pelajar itu.

”annyonghaseyo~” sapa pelajar itu.
Eunkyo kaget, dan melirik ke arah orang yg menyapanya itu. Ternyata badannya tinggi juga, padahal baru SMA.
”oh, kau yg kemarin...?” kata eunkyo datar.
”maafkan aku soal kopi kemarin.” ucap heechul.
”gwenchana... aku juga tidak begitu mengingatnya. Aku sudah lupa.” jawab eunkyo.

”jongmal? Jadi kau sudah memaafkanku...?” kata heechul gembira.
”ck! kau tidak sopan!” celetuk eunkyo.
”ah, mian, eunkyo nuna...”

Eunkyo tersentak dan terbatuk2 ketika meminum kopinya.
”kau tau namaku...?” tanya eunkyo kaget.
Namun pelajar itu hanya tersenyum innocent.

”ah, busku sudah datang... annyonghaseyo~~” kata heechul seraya masuk ke dalam bus.

* * * *
Entah kenapa, untuk hari berikutnya eunkyo yg sangat antusias untuk bertemu dengan Heechul lagi. Dy masi penasaran, bagaimana heechul bisa mengetahui namanya...??

Dan benar saja, bukan heechul yg menyapa seperti biasanya, tetapi eunkyo.
”YA!” seru eunkyo yg sengaja memang datang pagi2 agar bisa bertemu dengan heechul.
Heechul yg tadinya sudah mengangkat kakinya ke pijakan bus, tiba2 mengurungkannya dan memutuskan untuk menuggu bus selanjutnya.
”maaf, ajusshi~” kata heechul sambil membungkuk untuk meminta maaf kepada sopir.


Eunkyo yg tadi berlari2 mengejar heechul, sekarang terengah2 dan sukar untuk berbicara.
”gwenchana...?” tanya heechul.
”ne... hahh... nan... hahh ... gwenchana...” kata eunkyo terengah2.

”jamkkanman!” heechul pergi ke mesin minuman. Dy membeli sekaleng air mineral segar.
”ini, untukmu...” katanya.

”hah... gomawo~~” jawab eunkyo.

Mereka duduk2 sebentar di kursi depan toko roti yg belum buka. Karena waktu itu memang terlalu pagi untuk saatnya membuka toko.
”kenapa datang pagi2..?” tanya heechul.
”aku Cuma tidak mau ketinggalan busku. Tumben kau juga berangkat pagi.” tanya eunkyo balik.
”aku hanya ingin segera keluar dari rumah. Malas.” jawab heechul.
”memangnya ada apa dengan rumahmu...?” tanya eunkyo penasaran.
Heechul menggeleng. ”masalah keluarga.”

Eunkyo hanya mengangguk mengerti dan memutuskan untuk tidak membahasnya.


”kenapa kau bisa tau namaku..?” tanya eunkyo.
Sekali lagi, heechul menunjukkan senyum innocent nya.
”pimil” jawabnya dengan aegyonya.

Sempat seketika, eunkyo terpesona dengan aegyo yg diciptakan heechul.

Namun tiba2 lamunannya dikaburkan oleh kedatangan dong kyung,
”ah, eunkyo-a... kau di sini...?” sapa dongkyung yg datang menghampiri eunkyo dan heechul.
“dongkyung-a... tumben kau datang pagi sekali..?” tanya eunkyo kaget.
“aku harus menyiapkan meeting hari ini...” jawabnya. ”ee.. siapa dia..?”

”oh, ini dy-----”

Heechul segera berdiri dari duduknya dan memperkenalkan diri.
”annyonghaseyo~ kim heechul imnida...” kata heechul sambil membungkuk.

Dongkyung menahan tawanya. ”hmpf.. dasar anak2 jaman sekarang.. lucu2, ya...^^” katanya.
Heechul hanya mematung.
”dongkyung-a.. nggak sopan!” kata eunkyo sambil menyikut dongkyung.
”ahh.. mian, mian...” kata dongkyung kemudian.

* * * *
Malam harinya, sepulang eunkyo dari pekerjaannya.
”ahhh~ capeknya...” kata eunkyo setelah turun dari bus,

Tiba2 ada yg mencoleknya dari belakang.
Eunkyo tersentak.

”nuna..” sapa orang itu.

Eunkyo merasa sangat familiar dengan suara itu.
”Oh, heechul-a..”

Sekali lagi, heechul menunjukkan senyum aegyonya.
”kemana dongkyung-sshi..?” tanya heechul.
”oh, dy masih ada rapat dengan manager lain...” jawab eunkyo seraya membenarkan kertas2 gulung besar yg dibawanya.

”boleh aku bawakan, kertas2 itu..?” tawar heechul.
”oh, gwenchana... tak usah...” tolak eunkyo.



”kau mau ke mana...?” tanya eunkyo akhirnya.
”aku Cuma ingin mengantar nuna saja..” jawab heechul santai.
“oh.”


“nah, ini gedung apartemenku. Gomawo sudah mengantar..” kata eunkyo.
Heechul senyum. ”gwenchana..”

Eunkyo membalik badannya dan segera masuk ke dalam gedung.

”NUNA!” seru heechul.
Eunkyo berhenti dan membalik badan.
”wae?”
”bole minta nomer handphone nuna...?” tanya heechul seraya setengah berteriak.

Eunkyo tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Kemudian kembali masuk ke dalam gedung.
Terlihat semburat kecewa di wajah heechul.

* * * *
Seperti biasa, keesokan harinya, Eunkyo dan heechul bertemu lagi di halte.

“ya!” seru eunkyo.
“oh, nuna..”


Mereka duduk2 lagi di kursi depan toko roti yg masi tutup.
“gimana..?” tanya eunkyo.
“apanya..?” tanya heechul balik. Bingung.
“jadi minta nomer hapeku…??” jelas eunkyo.
“jadi aku boleh meminta nomer handphone nuna….” Heechul tidak percaya harapannya terkabul.

“yah~ kalo untukmu sih, sepertinya masi boleh..”

”jongmal?!! Hurray! Hurray!” heechul loncat2 bahagia sebagai ungkapan saking gembiranya dy.

* * * *
Hari2 eunkyo serasa ada kebahagiaan lagi seperti dulu.
”perasaan, akhir2 ini kau sering tersenyum, eunkyo...” tanya dongkyung ketika sedang makan malam dengan eunkyo.
”ah, jongmal...??” tanya eunkyo yg tidak percaya.

”apa karena sebentar lagi adalah pernikahan kita, sehingga kau bisa berubah sebahagia ini...?” tanya dongkyung seraya menggenggam tangan eunkyo.

Eunkyo tersentak pelan.
Dy lupa bahwa 5 hari lagi adalah hari pernikahannya dengan dongkyung.
”ah. mungkin juga, sih...~” jawab eunkyo ragu.

Entah mengapa, dy agak sedikit merasa bersalah pada seseorang.

”eunkyo-a... aku tidak sabar menunggu hari itu....” kata dongkyung sambil menatap eunkyo hangat.
”aku juga...” jawab eunkyo sambil tersenyum.


”siapa itu!” seru dongkyung kepada seseorang yg ada di belakang eunkyo dan berdiri.
Eunkyo tersentak. Dan menoleh ke arah belakangnya.
”ada apa..?” tanya eunkyo masi melihat keliling yg ada di belakangnya.

”tadi sepertinya ada seseorang yg sedang mengintip kita..” jelas dongkyung.
”mengintip...?”
”sepertinya orang itu aku pernah melihatnya...” gumam dongkyung.
”ah~ lupakan saja.”

* * * *
Setelah acara makan malam dengan dongkyung, eunkyo kembali ke dormnya untuk mempersiapkan barang2nya. Sebab lima hari lagi, dy akan menjadi milik seseorang yg memang dicintainya.

Tak lama, ada sebuah pesan singkat masuk ke handphonenya.

”selamat tinggal, semoga bahagia... by: heechul”

Eunkyo bingung dengan sms heechul yg aneh itu.
Langsung saja dy menghubungi nomer itu, tetapi nomer itu tidak aktif.
”kenapa dengan heechul?” pikir eunkyo.

* * * *
Esok paginya, eunkyo datang pagi2 benar ke halte. Dy berharap akan bertemu dengan heechul di sana.
Tapi, ternyata tidak. Dy sudah menunggu hingga bus yg biasanya mengantarnya ke kantor datang.
”kenapa dy tidak ada? Apa dy berangkat pagi2 benar...? atau mungkin dy sakit dan tidak masuk??” pikir eunkyo.

Akhirnya eunkyo memutuskan untuk segera berangkat kerja. Dan akan menjenguk heechul sepulang dari kantor.


Namun ternyata rencana eunkyo gagal. Dy pulang diantar oleh dongkyung. Sebab hari itu sedang tidak ada rapat.

Setibanya di depan pintu gerbang.
“gomawo sudah mengantar aku sampai sini..” kata eunkyo.
“yah~ aku hanya ingin memastikan keselamatanmu. Jah! Masuk sana.... di sini dingin.” Kata dongkyung seraya mendorong pelan eunkyo untuk masuk ke dalam gedung.
Eunkyo hanya senyum.
“jal jayo..” kata dongkyung.

* * * *

Hingga 5 hari kedepan, eunkyo tidak bertemu dengan heechul.
Dy juga sudah menjenguk ke rumah heechul, tapi tidak ada siapa2 yg datang untuk membukakan pintu untuknya. Niatnya untuk memberikan undangan pernikahannya, akhirnya diurungkannya.

Hari2 eunkyo yg sebelumnya sering diwarnai dengan senyuman, sekarang sudah tidak ada lagi.
Heechul seperti hilang ditelan bumi. Tidak ada yg tau di mana dy sekarang. Bahkan teman sekolahnya. Eunkyo sering mengirimkan sms kepada heechul, namun tidak pernah ada balasan dari heechul.

Dan hari pernikahanpun tiba.
Eunkyo tidak menemukan kehadiran heechul di sana.
Yah, dy tidak berharap banyak sih sebetulnya, sebab undangan pernikahan untuk heechul masih disimpannya di dorm. Sedangkan dy sekarang sudah harus meninggalkan dorm itu, karena dy akan tinggal di rumah milik dongkyung.

Sudah hampir 12 hari heechul tidak menampakkan kehadirannya.
Usaha eunkyo untuk mencari heechul ternyata memang sia2 belaka.
Sampai pada saat itu...

* * * *

”eunkyo~a” sapa seseorang dari sebrang.

Eunkyo masi diam. Dy sepertinya mengenal suara orang ini.
“siapa...??” tanya eunkyo.

Tapi tidak ada jawaban.

Dan sayup2 terdengar suara piano mengalun dari handphone eunkyo.


tidaklah usah saling bertemu lagi
mengatakan bahwa saat ini adalah saat terakhir untukmu, orang yg sangat aku cintai
meskipun kau mencoba untuk mengulangnya lagi, meskipun kau menangis, akulah satu-satunya yg mengatakan tidak dan berpisah.

aku selalu berpura-pura bahwa aku kuat
tapi aku adalah seorang pengecut yg tidak memiliki kepercayaan diri untuk menjagamu selamanya hingga akhir.

jangan mencintai orang seperti aku lagi
jangan membuat seseorang menunggu lagi
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu hingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu.. kumohon...

menyakitkan, kau mencoba untuk mempertahankan aku.
tapi aku adalah seorang pengecut yg tidak memiliki kepercayaandiri untuk memberi kebahagiaan kepada oranglain selain kamu.

jangan mencintai orang seperti aku lagi
jangan membuat seseorang menunggu lagi
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu sehingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu.

meskipun kita menolak perpisahan kita.
aku tidak dapat melakukan sesuatu kecuali memberimu kata perpisahan

jangan menangisi hal-hal yg sudah berlalu
jangan merindukan sebuah cinta yg sudah berlalu
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu hingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu

kumohon, aku harap kau akan bahagia
tidaklah kita saling bertemu lagi….


“heechul...” gumam eunkyo yg ternyata tanpa disadari menangis.
Heechul tidak menjawab.

“mianhae..” lanjut eunkyo lagi.

“eunkyo~a. saranghaeyo…”

-f.i.n-

[Oneshot, G] Kehidupan Blok 13 - KEY?!!!-

| 1 komentar | Kamis, 08 April 2010

Dorm 9
Mwo?!

Donghae merogoh2 kantong celananya.
“odie?” pikirnya panik.

Dorm 7

Ting!

Sungmin keluar dari lift sambil bawa es krim rasa stroberi campur labu.

Dy kaget ketika ngliyat donghae yg merayap2 di lantai.

“donghae-sshi? Waeyo?” Tanya sungmin heran.

“hyung?!!” dy berdiri dari merayapnya.
“kunciku ILANG?!”

“mwoya?” sungmin kaget.
“cepetan cari?!”

Dorm 8
“I want nobody, nobody but you!~” hyukjae keluar dari dormnya.
Dan juga sama kagetnya dengan sungmin.

”donghae-sshi.. sungmin-sshi... waeyo? Knapa merangkak2 di situ?”

”hyukkie-sshi. Tolong carikan kunci nya donghae...” pinta sungmin sambil meraba2 karpet lorong.

”ha? Apa beneran ilang??”
Hyukkie ikut membantu.

Dorm 3
”jinchaa!! Si fishy lama banget!!!” hangeng tidak sabar, kmudian menjemput donghae ke dorm donghae.

Ting!

Hangeng juga kaget.

”ya! Donghae! Kamu itu knapa, sih?! Uda kita tunggu dari tadi juga!”

”hyung! Kunci dormku ilang! Bantu aku nyari....”

”he? Kunci dorm ilang??”

Donghae ngangguk yakin.

”kalo gitu, cepetan cari! Bus jemput kita setengah jam lagi.”

Hangeng ikut nyari.

15 menit kemudian.

Dorm 10
”aigoo! Hangeng hyung ada di mana, sih? Masa nyari donghae aja sampe ke Indonesia....?” keluh siwon di ruang tunggu lobbi depan.

Siwon beranjak dari duduknya.

”aku ke sana aja. Kalian tunggu di sini aja, ya....”

Kyu en wooki. ”neee...”

Ting!

”hyung! Ayo cepetan! Keburu bisnya dateng....!”

”bntar! Kita nyari kunci dormnya donghae dulu....”

”ha?! Kunci dorm...?”
Siwon merogoh2 tas kecilnya.

”ini, kan kunci dormnnya donghae.... tadi dy nitipin ke aku, soalnya dy takut lupa...”

F.I.N

[Oneshot, G] You're gone

| 2 komentar | Sabtu, 27 Maret 2010

“aku ajak kau ke suatu tempat…” kata hankyung tiba2.
”ke mana..?”


* * * *

Itu adalah kalimat terakhir yg diucapkan oleh seorang hankyung. Pemuda yang sangat baik hati, sabar, dan tampan. Namun sayangnya dia harus pergi di saat usianya masih tergolong muda.
Eunjong sudah tidak bisa berkata apa2 lagi. Dy syok dan bisa dikatakan kalo dy uda sudah berkali2 tak sadarkan diri.

”eunjong-a, tenang...” kata soojin, temannya.
Eunjong masi saja menangis di kamarnya setelah pemakaman hankyung selesai. Ditemani oleh teman2nya.
”eunjong, aku ngerti...” ucap soojin sambil merengkuh pundak eunjong.
”kenapa harus dy...?? kenapa bukan si PENABRAK SIALAN ITU?!! KENAPAAA?!!” seru eunjong karena saking frustasinya.

Hankyung, ketika sedang dalam perjalanan mengajak eunjong ke suatu tempat, dy tertabrak mobil yg sedang melaju cepat. Karena itu, dy terpental jauh hingga tak sadarkan diri. Dan dalam perjalanan ke rumah sakit, dy meninggalkan pesan terakhir kepada Eunjong, mianhae.
Namun ternyata Tuhan berkehendak lain, dy pergi ketika Ambulans tiba di rumah sakit.

* * * *

”Kau jahat, oppa...” gumam eunjong sambil menangis di sofa ruang tamunya.

Sekarang, sudah tidak ada lagi orang yg akan menemaninya tidur, tidak ada lagi orang yg akan memasakkan sarapan pagi untuknya. Tidak ada lagi orang yg akan mengucapkan ’selamat pagi’ untuknya, tidak akan ada lagi orang yg memperhatikannya lebih, dan satu lagi, sudah tidak akan ada lagi hankyung yg dulu. Hankyung sekarang sudah pergi. Ke suatu tempat di mana tidak ada seorangpun yg tau.
Tapi bagi eunjong, hankyung masi hidup.
Ya, masih hidup.
Hankyung masi hidup di ingatan eunjong.

Hankyung yg selalu menyapanya selamat pagi, hankyung yg selalu menemani eunjong ketika sendirian..
Dan hankyung adalah hankyung.

“kau bohong padaku! Kau berjanji akan menunjukkanku suatu tempat yg tidak ada seorangpun yg tahu, tapi mana...? aku belum melihatnya!!” seru eunjong sambil menatap foto hankyung yg tergantung di depannya. Foto hankyung yg tersenyum bahagia, terpampang di dinding dan memandang eunjong hangat.
“KAU BOHONGG!!” eunjong melempar bantal sofa yg dipeluknya tadi ke foto hankyung.

Sementara itu, di tempat di mana eunjong tidak bisa melihat, hankyung menatap eunjong dengan wajah iba.
Dy merasa menyesal telah mem’bohongi’ eunjong. Dy ingin sekali membuat eunjong bahagia. Tapi ternyata gagal. Dan eunjong sekarang sedang terisak di sana, namun dy tidak bisa membuatnya tenang.
Hankyung mendekat ke arah eunjong yg sedang menangis menatap fotonya yg tidak bersalah itu.
Tangannya mencoba untuk mengelus rambut eunjong, tetapi tidak bisa. Tangan hankyung menembus badan eunjong.

”oppa... kenapa kau meninggalkan aku sendirian di sini...? kenapa kau tega sekali meninggalkan aku sendirian... kau pernah bilang kalo kau akan selalu menemaniku hingga akhir, tapi sekarang?!! Kau pergi sendirian! Sendirian!! Kau tega, oppa....” seru eunjong meratapi foto hankyung.

Hankyung yg melihat keadaan itu hanya bisa menangis.
Dy sudah tidak bisa berbuat apa2 lagi. Semuanya sudah terlambat. Dan tidak akan bisa terulang.
Dipeluknya eunjong dari belakang. Walopun tangan2nya menembus eunjong, tapi dy yakin bahwa eunjong pasti bisa merasakan pelukan hankyung.


’deg!’

”oppa...?” eunjong tiba2 tersentak. Dy mengamati sekeliling ruangan.
”kau pasti ada di sini, kan oppa....?” tanya eunjong pada udara di sekitarnya.

Hankyung yg kaget dengan reaksi eunjong hanya bisa tersenyum dan menggumamkan beberapa kata. “aku di sini, eunjong...”

“oppa.... kau ada di sini, kan...??” tanya eunjong lagi. Pastinya dy tidak bisa mendengar ucapan hankyung.

Air mata hankyung menetes. Dy tidak menyangka ternyata ikatan batin mereka sekuat ini. Walopun eunjong tidak bisa melihat hankyung sekarang, tetapi dy bisa merasakan keberadaan hankyung.

”mianhae...” ucap eunjong tiba2.

Hankyung tersentak ketika eunjong mengucapkan kata itu.
”maafkan aku yg selama ini sudah membuat oppa repot, sudah membuat oppa marah, sudah membuat oppa sedih, membuat oppa capek, membuat oppa kecewa... maafkan aku...” lanjut eunjong.

Hankyung hanya diam memandang eunjong.
”aku berjanji, tidak akan lupa semua yg sudah diajarkan oppa padaku. Memasak, bertindak, bersikap, dan semuanya yg pernah oppa katakan padaku... aku tau, sebenarnya oppa tidak ingin seperti ini. Tapi....” eunjong mulai menangis lagi.
”....sebenarnya yg aku ingin sekarang hanyalah.... kau kembali ke sini....” lanjutnya.

Hankyung sekali lagi bergumam, ”aku juga...”
Dan apa yg diinginkan hankyung sekarang adalah, dy ingin mengucapkan salam terakhirnya pada eunjong.


Tiba2 angin bertiup kencang di sekitar ruang tamu.
Eunjong panik dan bingung.
“apa yg terjadi…?” pikirnya.

dan ada belaian lembut angin yg menyentuh pipinya. Hangat.
Eunjong membatu. Tidak tau apa yg sebenarnya terjadi, tapi dy menyimpulkan bahwa hankyung saat itu datang dan mengucapkan salam terakhirnya, saranghae...

* * * *

”aku ajak kau ke suatu tempat...” kata hankyung tiba2.
”ke mana, oppa...?” tanya eunjong bingung.
”ke suatu tempat di mana tak ada seorangpun bisa melihatku...”
”he?”

Karena penasaran, eunjong mengikuti apa yg dikatakan hankyung.

Mereka pergi dengan jalan kaki.
Kata hankyung, dy ingin mobilnya istirahat sejenak. Soalnya uda hampir sehari penuh mobil tu nggak brenti.

Ketika eunjong sedang mengeluarkan hapenya, bandul gantungan hape pemberian hankyung tiba2 lepas dan menggelinding ke arah jalan raya.
Hankyung yg melihat itu, langsung mengikuti ke mana bandul itu pergi.
Dan tanpa di sadari oleh hankyung, ada mobil yg melaju dengan kecepatan tinggi mendekat ke arahnya.
Seketika itu...

’DUAAAKK!!’


-fin-

[Oneshot, G] Surat Untuk Hangeng

| 0 komentar |

“…..” hangeng mulai membuka matanya. Membelalak.
Segera dy melihat ke arah jam wekernya yg diletakkan di samping kasurnya.
“ JAM 8.24!!” serunya yg langsung beranjak bangun dari kasurnya.
“AKU TELAT!!”

Namun ketika dy akan melangkahkan kakinya ke arah lemari, dy kembali terduduk di kasurnya.
“hhehehehe…ck… aku lupa… aku kan sekarang sudah ada di cina… sedang masa tenang sejak sebelum natal kemarin…” gumamnya.

Tiba2 terdengar ketukan dari arah pintu kamar hangeng. “nak.. kau tak apa2…? Tadi ibu mendengar teriakan dari kamarmu… apa kau mimpi buruk atau…----“
“tidak apa2, ma.. Cuma terjatuh dari kasur… “ jawab hangeng agak bohong sedikit.
Dia tidak mau ibunya mengetahui kalau sebenarnya dia selama seminggu di cina ini, dia merasa kangen dengan aktivitas dia sebelumnya.

Hangeng segera beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk cuci muka, dan segera ke ruang makan untuk sarapan.
Hangeng membasahi wajahnya dua kali dengan air, dan melilhat bayangannya sendiri di cermin.
“hhh….. aku merasa sedikit berbeda… “


Sesampainya di ruang makan, ternyata sudah ada ibunya yg sedang mempersiapkan sarapan.
“tumben kau baru saja bangun, nak,,,? Memangnya kemarin malam kamu ngapain aja…?” Tanya ibunya.
Hangeng Cuma senyum dan menggeleng seraya melihat ke arah ibunya.
Dan.. sarapan pun berlanjut.

----

Setelah sarapan, dan bersih2 dapur, hangeng kembali ke kamarnya.
Dia mulai mengambil buku bimbingan belajar bahasa inggrisnya, dan membacanya di kursi belajar.
Tapi ketika dia baru mempelajari beberapa baris tulisan inggris tiba2 kata2 yang diucapkan ibunya tadi terngiang-ngiang lagi.
“entah kenapa …sepertinya kamu sedang menyembunyikan sesuatu……. Kau kangen mereka, kan…?”
Kalimat itu berputar terus menerus di kepala hangeng.
Dengan emosi dy menutup buku bahasa inggrisnya dan meletakkannya di meja.

“sebaiknya aku harus segera mempersiapkan barang-barangku untuk latian dance nanti…” katanya menghibur diri.

Dia menggeser satu demi satu pakaiannya yang digantung. Dan dia berhenti menggeser pakaiannya ketika melihat pakaian berwarna hitam pemberian dari heechul ketika mereka sedang ada acara di jepang.
Tiba-tiba terlintas gambaran-gambaran kenangan masa lalu ketika dia dan heechul sedang becanda bersama, dan tanpa diduga siwon menguping candaan mereka dan ikut mengobrol…

Sejenak hangeng mulai menikmati kenangan masa lalunya, dan tersadarkan oleh suara getaran handphone yg ada di atas kasurnya.

Ternyata itu adalah sms dari pelatihnya yang meminta hangeng untuk datang lebih awal karena jadwal dimajukan.
Hangeng langsung asal-asalan ambil baju di lemarinya dan segera memasukkannya ke tas ranselnya.

Selama latian dia terlalu asyik dengan gerakan2 baru yang baru diciptakannya itu, hingga terdengar suara lagu ‘sorry sorry’ yg menggema di ruang latian.
Hangeng seketika menghentikan dancenya dan melihat ke seluruh ruangan.
Ternyata itu adalah bunyi ringtone dari salah seorang murid yg ikut dance di situ.

Hangeng bengong dan disadarkan oleh pelatihnya.
“han… HAN!!! Latiannya uda selese.. cuaca makin dingin … jaga dirimu baik2 … ya..” kata pelatih.
Hangeng Cuma mengangguk mengerti.


Selama perjalanan pulang, ntah kenapa dia merasa tidak enak badan dan batin. Seperti ada yang mengganjal di dadanya. Tapi apa…?


Di rumah, dy tiba2 menjadi seorang yang pendiam. Ketika dipanggil oleh ibunya untuk bantu2 toko sebentar, dy langsung jalan masuk ke kamarnya. “maafkan aku, ma… aku untuk hari ini saja ingin sendiri….” Batin hangeng.

“kenapa seperti ini… aku …. Aku… aku sangat merindukan mereka… sangat.. sangat… “ gumam hangeng pelan dalam tangisnya.
“padahal sudah seminggu ini aku ada di cina.. tp kenapa aku merasa hari ini ada yg berbeda…? Kenapa…?” gumamnya sendiri.

Diliriknya kalender yg ada di atas meja kamarnya. Ternyata tanggal 27 desember.
“kemarin, aku menghabiskan natal dengan member yang lain… dengan siwon… donghae, ryeowookie… henry.. zhou mi… kyuhyun… padahal waktu itu aku benar-benar ingin menghabiskan natal dengan keluarga.. tapi sekarang setelah impianku terkabul… entah kenapa aku merindukan masa kemarin… kita mengobrol bersama-sama di tokoku bersama2 dengan mama… dan aku sekarang benar2 merindukan itu… “

Dia kemudia memulai untuk membuka-buka laptopnya dan membuka-buka foto kenangan masa lalu…
Tanpa disadari, air mata menetes dari matanya, dan jatuh di atas keyboard nya…
Kalian tau sendiri, kan.. hangeng adalah orang yang lembut hatinya.. dy lumayan mudah untuk terharu terhadap hal-hal menyedihkan yang dihadapinya.

Tiba2 terdengar sayup-sayup seperti suara siwon.
Hangeng langsung beranjak dari duduknya dan segera keluar untuk mengintip apakah memang benar itu siwon ato Cuma imajinasinya…




Ternyata itu memang benar siwon.. choi siwon.. dy datang ke toko dumpling hangeng untuk mengunjungi hangeng (tujuan utamanya) dan mamanya. Dia datang sambil membawa bingkisan kecil semacam hadiah yg diserahkan kepada mama hangeng.

Siwon duduk di salah satu sudut toko bersama dengan mama hangeng. Mereka terlihat sedang mengobrol asyik. Hangeng tetap mengintip.
“siwon… our bodyguard…..” gumamnya lirih.

Terlihat siwon sedang asyik bercerita dengan gesture khas nya.
Tiba2 terlintas di pikiran hangeng, kenapa hanya siwon yang datang ke sini…?
Kenapa tidak dengan member lain…? Bukannya skedul mereka belum selese sampe tanggal 30 besok…?
Pikiran hangeng berkelut tanpa adanya jawaban, hingga ketika siwon dan mama hangeng mulai beranjak dari duduknya dan siwon berpamitan.

Mama hangeng sepertinya akan memberikan bingkisan itu ke kamar hangeng. Cepat2 hangeng kembali ke kamarnya dan pura2 tidak tau apa2.



‘dok dok… nak… apa kau tidur…?” Tanya ibu hangeng.
“nggak ma,, ada apa…?” Tanya hangeng pura2 tidak tau seraya membukakan pintu kamarnya.
Ibu hangeng masuk ke kamar anaknya dan duduk di kursi hangeng.
“tadi siwon datang sambil membawa bingkisan ini…” cerita ibu hangeng.
Dada hangeng mencelos ketika ibunya menyebut nama siwon. Dy merasa kalo dia sangat ingin mendengar nama itu disebut di depannya sekarang. YA! Dia kangen dengan siwon.
“terus…? Apa yg mama katakan padanya…?”
“ya.. mama Cuma bilang kalo kamu sedang istirahat setelah latian dance.”
“jadi mama cerita smuanya…?”
“mama Cuma cerita kalo kamu sekarang akhir2 ini kegiatanmu adalah latian dance, les inggris, dan semacamnya… “
“terus.. siwon bilang apa aja…?”
“dia bilang kalo dy sangat merindukanmu, nak… dy pingin ketemu kamu tp ga bisa-bisa.. dy bener2 kangen kamu, nak….”
Hangeng terdiam.
“sudah.. mama mau kembali ke toko… “ kata mamanya sambil berjalan keluar kamar.

“AH iya, satu lagi.. kata siwon, sebenernya dia datang bersama dengan ryeowook, kyuhyun, dan donghae. Tapi mereka tidak berani ikut masuk karena mereka takut akan teringat kenangan mereka dulu… Cuma itu … nah mama kerja dulu yaa…”


Tanpa disadari air mata hangeng keluar.
Dibukanya segera bingkisan yang dibawa oleh siwon.
Kotak dengan ukuran tidak begitu besar itu dibuka oleh hangeng dengan rasa penuh penasaran.

Tampak foto mereka bertiga belas, difigura rapi. Foto mereka sedang tersenyum bahagia …foto yang mereka ambil dengan menggunakan kamera professional milik siwon.
Dan tak hanya itu..
Di bawahnya masi ada sebuah buku tebal berwarna hitam yang diduga itu adalah album foto. Hangeng segera mengambil album itu dan membukanya satu persatu.
Tertempellah foto pribadi mereka bertiga belas yang telah disusun rapi di tiap halaman di album itu. Tak lupa juga dengan keberadaan henry dan zhoumi.

Hangeng tetap menangis ketika membuka tiap halaman penuh di album itu. Ketika dy akan meletakkannya di lemari, ada sepucuk surat yg tiba2 jatuh.

Hangeng melihat itu dan segera memungutnya.
Ternyata itu adalah surat ucapan.

“hangeng hyung…
Selamat natal.. semoga hyung bahagia.. ^^

Ini aku, siwon, dan yang lainny, a Cuma Ingin bertemu dengan hyung.. tapi sepertinya sulit, karena mulai hari itu, hyung tidak mau bertemu dengan kami. Kami sangat sedih…
Maka dari itu, kami memutuskan untuk datang ke restoran, selain untuk bertemu dengan hyung, kami juga pingin bertemu dengan mama Yu..

Soal masalah hyung yang sekarang….
Aku masi tidak percaya kalo hyung telah melakukan itu…
Dan .. itu terlalu mendadak. Kita semua kaget.
Apalagi ryeowook… dy menangis setelah mendengar berita itu.

Tapi.. setelah kita mengadakan rapat dadakan dengan teuki hyung dan yang lainnya yg ada di korea…
Kita telah sepakat, hyung…
Jika itu memang terbaik untuk hyung… kita akan berbahagia untuk hyung….
Hanya saja… jangan sampai hyung melupakan kami…
Jangan melupakan jerih payah kita hingga bisa seperti ini…
Kami semua sayang hangeng hyung….. kau adalah kakak kami dan teman bagi heechul hyung dan teuki hyung…
Meskipun agak berat menuliskan ini.. tapi kalau itu memang keinginan hyung..
Semoga impian hyung tercapai… ^^

Haengbokhae…
Maafkan kita yang selama ini telah merepotkan hyung… ^^


Love,
Siwon choi “

***





NOTE:
jangan diambil serius.. ini cuma fiksi belaka.. ;D
kemungkinan sangat berbeda dengan yang aslinya... ^^