image
ABOUT

this blog is just for ALL indonesian super junior fanfiction... ^^ share your imagination here guys.. and HAVE FUN ^^

[Oneshot, G] Nuna Who Lives Beside Their Dorm

| | Minggu, 13 Desember 2009

Tak tahu kenapa mereka mengatakan kalo aku adalah orang yg beruntung.

Orang yg memang benar2 sangat beruntung.

Kau tau knapa? Karena aku tinggal sebuah dorm tepat di samping dorm mereka.

Tapi, itu terjadi sampai beberapa bulan yg lalu sebelum mereka pindah ke tempat yg lebih bagus.

--------------------------------------------

--------------------------------------------

--------------------------------------------

Di minggu pagi yg seharusnya memang tenang, damai, dan MENYENANGKAN tiba2 dirusak oleh seseorang tak tahu diri yg tinggal di sebelah dormku.

’DOK! DOK! DOK!’

’DOK! DOK! DOK!’

’DOK! DOK! DOK!’

Aku yg masi tetidur lelap, dg malasnya aku bangun. Aku tengok jam wekerku.

”jam 7 pagi... sapa yg berani2 nya bangunin akuuuu!!” gerutuku.

Yah, mau tak mau aku harus membuka pintu itu, dari pada makin parah endingya...

”NUNA!!”

Kalo berdasarkan siapa yg berteriak tadi memanggilku, aku yakin kalo dy adalah si sungmin.

Si manusia cinta labu yg suka memakai aegyonya kalo lagi minta bantuan.

”ada apa, sungmin-a...” tanyaku sambil membuka pintu dorm.

”nuna...” panggilnya.

”sungmin-a kau tau kan,,, aku pulang larut malam kemarin,,, pastilah aku sekarang masi tidur...” gerutuku yg masi setengah sadar.

”nuna, mianhae~ tapi ini lebih penting! Si hyukkie....”

“ada apa sama dy?” tanyaku malas seraya menguap, pertanda kalo aku malas sekali keluar dorm pagi ini.

”dy muntah2! Badannya panas!!” jelas sungmin panik.

Seketika itu juga aku tersadar.

”knapa bisa?? Ayo! Cepat! Bawa aku ke sana!!”

Sungmin menarik tanganku dan mengajakku masuk ke dorm.

”nuna, di sini, di sini!!” panggil donghae yg menyambutku setelah sungmin membuka pintu masuk dorm.

**

(di dalam kamar)

”kau pikir aku dokter apa?? Aku nggak tau masalah seperti ini!!” bantah kangin.

”trus gimana?” tuki panik gak karuan. Secara dy sebagai leader, jadi dy merasa memiliki tanggung jawab untuk merawat dongsaeng2nya.

”tuki hyung!! Ini Hyun Ri nuna!” treak donghae sambil menarik2 tanganku tuk masuk ke kamar eunhyuk.

”donghae-a! Jangan tarik2 tanganku!! Sakit!!” rintihku.

Tapi sepertinya donghae tidak menggubris permintaanku. Dy lebih konsen ke keadaan eunhyuk.

Hahahaha... tak apalah~ mereka kan kopel...

Smua member yg mengitari eunhyuk tiba2 menyingkir, dan memberiku tempat untuk memeriksa keadaan eunhyuk.

Kmudian aku didudukkan di pinggir kasur eunhyuk.

Eunhyuk tidur dengan tidak nyenyaknya. Sepertinya dy sedang mimpi buruk.

Aku coba tuk menyentuh dahinya dg punggung tanganku.

”ah! Panas sekali!” pekikku.

”kemarin dy makan apa?? Knapa dy bisa sepanas ini?” tanyaku yg ikut2an panik. Mereka sudah aku anggap seperti adik sendiri.

”molla, nuna...” jawab sungmin.

”kemarin sepertinya setelah pulang syuting....” donghae mencoba mengingat2 apa yg dimakan oleh eunhyuk.

”kita tidak makan apa2 setelah pulang syuting. Kita langsung tidur...” sahut sungmin.

”jincha??” ucapku kembali berbalik ke arah eunhyuk.

”adakah obat penurun panas?? Trus tolong siapkan handuk dingin untuk mengompres kepalanya.”

Serentak mereka melakukan apa yg barusan aku katakan.

”aigo~~ eunhyuk-a kenapa bisa begini...??”

Tak lama, tuki kembali dengan membawa kotak obat.

”aku meminjamnya dari dorm sebelah.” jelasnya.

Kmudian aku mencari2 obat penurun panas.

”ini dia. Tolong air putihnya.”

Tuki mengambil air putih yg ada di meja samping kasur.

”eunhyuk-a,, eunhyuk-a...” panggilku lembut.

Eunhyuk terbangun dari tidurnya.

“n..u.,n..a...” gumamnya.

“ini, minumlah obat dulu,, mungkin bisa agak lebih baik...” jelasku.
eunhyuk dengan nurutnya meminum obat itu.

“gomawo~” ucapnya seraya kembali berbaring.

“nuna! Ini handuk dinginnya!” sungmin masuk ke kamar eunhyuk dg tergopoh2.

“kamsahamnida sungmin...” ucapku yg kemudian memeras handuk itu dan menempelkannya ke dahi eunhyuk.

**

(di ruang makan)

“mungkin lebih baik kalo kalian membawanya ke dokter. Aku tidak tau dy sakit apa? Aku bukan dokter..” jelasku.

”arasseo~” jawab sungmin.

Aku menyeruput kopi susu hangat yg dibuat sungmin.

”sepertinya tadi kangin ada? Kmana dy?” tanyaku.

”oh, kangin hyung? Dy katanya ada acara nanti jam 8, jadi dy harus siap2 sekarang...” jelas sungmin.

”Hyun-Ri-a.. kamsahamnida...” ucap tuki.

”gwenchana.... sepertinya kalian itu memang butuh bantuan perempuan deh! Coba bayangin! 6 cowok tinggal di satu dorm, dan... omaigod! Kalian sadar nggak kalo tempat kalian ini kotor sekali!!” omelku sambil melihat sekeliling.

”tuki, kau itu leader, seharusnya bisa ngasi contoh ke dongsaeng2mu... ara?!”

”ne,,,” jawab tuki singkat.

Aku letakkan cangkirku.

”kalo gitu, aku mo kembali ke dorm dulu!”

Sebelum aku pergi dari dorm, aku mengecek keadaan eunhyuk.

”gimana hae?” tanyaku.

”agak mendingan, nuna...” jawab donghae yg terlihat agak tenang.

”jangan lupa pesanku. Kalo dy tidak sembuh juga, cepat bawa ke dokter.” saranku.

”ne....

--------------------------------------------

--------------------------------------------

--------------------------------------------

Yah, itulah kisahku ketika eunhyuk tiba2 terkena sakit misterius.,.. hehehe... tapi sekarang dy uda sembuh, kok... tenang aja... mungkin hanya kecapaian...

Tapi mereka memang sangatlah menggangguku!

Dikit2 aku, dikit2 aku! Ah~ sepertinya aku tidak bisa santai sejenak....

Lucunya, apa yg aku katakan pada mereka, pasti mereka laksanakan!

Kenapa bisa, ya...?

------------------------------------------

--------------------------------------------

--------------------------------------------

Kuperhatikan cermin yg memantulkan bayanganku.

”jincha... sepertinya badanku tidak kurus2 juga...” keluhku.

”berat badanku jg tidak naik tidak turun... memangnya selama ini aku makan apaa...?”

Oke! Sudah aku tetapkan, bulan ini adalah bulan pengurusan badan!

Aku akan rajin olah raga tiap pagi, makan makanan yg berserat, jangan makan makanan yg berminyak, tidur secukupnya, dan blahblahblah...

”kalo gitu, aku ke supermarket aja sekarang. Sepertinya bahan makanan sudah menipis,, dan... aku juga butuh sepatu baru,,,” batinku sambil melirik ke arah rak sepatu.

”hhufff~~! Ini lah susahnya seorang cewek yg tinggal sendirian di sebuah dorm yg tak di sangka2 di sampingnya adalah dorm milik super junior!”

**

(di depan dorm suju)

Shindong sedang bersandar di tembok di depan pintu dormnya.

”hhh~” shindong menghela nafas berat.

”apa aku bisa, ya?” gumamnya.

Aku keluar dari dorm mau pergi ke supermarket.

”ah shindong-a...” panggilku terkejut.

“nuna…?” jawab shindong kaget.

“sedang apa kau di sini…?” tanyaku sambil berjalan ke arahnya.

“aku….”

“kau sibuk tidak sekarang?” potongku.

Shindong menggelengkan kepalanya.

”kalo gitu, mau g temani aku ke supermarket,,, aku ingin belanja bahan makanan...” jelasku ceria.

Shindong berpikir sejenak.

”mmm.... oke.”

”oke! Lets go!” ucapku sambil mendorongnya dari belakang.

**

(perjalanan ke supermarket)

Kami berjalan dalam diam. Aku hanya mengamati keadaan sekitar sambil tersenyum2. tak tau aku sebenarnya tersenyum karna apa...

Shindong hanya diam. Sepertinya dy sedang memikirkan sesuatu...

”shindong-a... gwenchanayo?” tanyaku.

”ne...” jawabnya lesu.

”bener?” tanyaku memastikan sambil berdiri di depannya supaya dy mau menjelaskan apa masalahnya.

”ne...”

”ayolah, uri shindong~~ cerita padaku... kalo gitu, setelah kita belanja nanti, aku traktir kau makan... kita bisa cerita paaaaanjang lebar di sna... oke?”

Wajah shindong tiba2 berubah sumringah.

“algesseumnida!! XD”

**

(di supermarket)

Aku dan shindong memasuki bagian sayur2an segar.

“shindong-a.. nanti bikin apa, ya?” tanyaku ke shindong. Dan aku bertanya kepada orang yg TEPAT!

”gimana kalo –”

”hyung-a jangan bikin itu lagi!” pinta siwon.

”tapi aku lebih suka yg ini!!” jawab hangeng yg ternyata sedang berbelanja bulanan dan ditemani siwon.

”hyung, yg makan kan nggak Cuma hyung!!” jelas siwon.

”hai!” sapaku pada mereka.

Sepertinya mereka kaget.

”oh, nuna!” balas siwon sambil melambaikan tangan.

”annyong~” hangeng membungkukkan badannya sedikit.

”nuna sedang apa ke sini?” tanya siwon.

”aku sedang mencari bahan makanan...” jawabku sambil menunjukkan keranjang belanjaanku.

”en, kebetulan aja aku ketemu shindong...” lanjutku.

”ooh~ nuna pingin masak apa?” tanya siwon.

”mmm.... aku pingin....”

Belum sempat aku menjawab, siwon memotong omonganku.

”nuna! Nuna mau kan masakin buat kami... aku bosan makan nasi goreng terusss!!” pinta siwon sambil menggenggam tanganku.

”he? Memangnya ada apa dengan chef kalian??” tanyaku heran.

”bukannya makanan buatan hangeng enak??” tanyaku lagi.

”nuna... nuna tidak tau, ya? Hangeng hyung itu lebih sering bikinin kita nasi goreng daripada makanan biasa... enak yg tinggal sama kangin hyung ato sungmin... makanan mereka lebih BER-VA-RI-A-SI...” jelas shindong.

”ya, nuna ya... ya....” rengek siwon.

Baru pertama kali ini aku melihat siwon seperti ini,,, biasanya dy yg selalu bersikap gentle dan sok bijak. Ternyata bisa bersikap manja kayak anak kecil…

Aku menatap ke arah hangeng. Sepertinya dy merasa agak kecewa.

“mianhae,,, aku tidak bisa. Kalian harus bisa berusaha sendiri, oke! Nah hangeng!” aku berjalan mendekat ke hangeng.

“kau harus belajar lebih giat lagi… oke..? kalo gitu aku sama shindong akan melanjutkan perjalanan kami mengelilingi supermarkett!! Ayo shindonggg~~” aku menarik tangan shindong.

**

{perjalanan pulang)

”shindong-a, sepertinya kita tidak jadi pergi ke restoran, deh. Aku tidak membawa uang lebih....” jelasku sambil memeriksa dompet.

”tapi nuna uda janji...” rengek shindong kecewa.

”tapi shindong... ”

”nuna~~”

”oke, oke” aku tidak tega melihat wajah kecewa shindong.

”aku akan mentraktirmu eskrim yg ada di dekat taman... kita bisa cerita di sana... shindong-a... tolong mengertilah...~”

Wajah shindong berubah. Kmudian tersenyum mengerti.

Aku dan shindong menghabiskan waktu sore kami di taman. Dy menceritakan semua masalahnya padaku. Smuanya.... sepertinya dy sudah sangat percaya padaku.

Dy sedang dirundung masalah beratbadan. Dalam hati sebenernya aku berkata kalo aku jg dirundung masalah itu. Tapi, aku tidak berani menyelanya. Dy harus menyelesaikan ceritanya dulu. Tidak sopan menyela omongan orang lain.

”shindong-a.. masalahmu tidak jauh dengan masalahku. Aku juga dirundung oleh masalah beratbadan dan.. tubuhku yg makin gemuk.” jelasku

”nuna! Kau tidak gemuk... bahkan kau bisa dikatakan kurus...” ucapnya sambil mengamati badanku.

”tapi ini lebih gemuk dari sebelumnya...”

”ne,,, arasseo~” jawab shindong tidak mau memperpanjang masalah.

”oya, aku uda memutuskan akan olahraga tiap pagi di bulan ini,,, berharap kalo aku akan bertambah kurus...”

”jincha...? nuna... aku ikut...” pintanya.

”kau mau bangun pagi?” tanyaku lagi masi tidak percaya.

”ne~!”

”kalo gitu, mulai besok, tiap pagi, kau harus sudah standby di depan dorm mu. Aku tidak mau membangunkan yg lain.”

”oke, nuna!” jawab shindong antusias.

”trus, kita bandingkan, berat badan sapa yg bisa turun lebih banyakkk.. hehehehe....” godaku.

”hehehehe...” dy hanya bisa tertawa.

”kita pulang sekarang, sudah agak gelap...”

--------------------------------------------

--------------------------------------------

--------------------------------------------

Dan kalian tau, di antara kita berdua, tidak ada yg berat badannya turun lebih dari 8 kilo. Hahahaha... dasar! Aku dan shindong memang sama. Soalnya sepulang dari olah raga, kita pasti mampir di suatu tempat untuk makan....

Tapi shindong sudah lega, bahwa beratnya bisa turun 6 kilo...

Shindong, selamat, ya...^^

--------------------------------------------

--------------------------------------------

---------------------------------------------

Sudah lima belas menit aku duduk di depan komputer.

Tapi tak ada hal yg sedikitpun aku lakukan.

Tak ada yg aku hasilkan selama lima belas menit itu.

Pikiranku suda sampai di batasnya.

”aduuhh~~ gimana, ini...?” keluhku.

Layar Microsoft Word masi tetap saja putih. Tak ada tulisan hasil ketikanku tadi.

Yah, tiap kali aku mengetik satu kata, tiba2 ide itu hilang lagi...

Padahal deadline minggu depan!!

Masa belum satu halamanpun aku hasilkan...??

”ottoke?” gerutuku lagi seraya menyandarkan punggungku di kursi.

Aku melirik foto yg ada di sebelah monitorku.

Foto ayah, ibu dan adikku yg tersenyum dengan bahagiannya di sana. Terbingkai oleh figura kayu berwarna coklat.

Aku ambil foto itu.

“kapan,,, ya aku bisa pulang??” pikirku.

Tiba2 ada yg mengetuk pintuku.

’DOK, DOK!’

’DOK, DOK!’

”ne~ sebentar!” jawabku.

Aku mengintip dari lubang.

Hankyung?

”hankyung-a... wae?” tanyaku sambil membuka pintu dorm.

”ah, nuna. Bisakah aku minta tolong sebentar.” tanyanya.

”ne?” jawabku heran. Berpikir apakah yg ingin dikatakan oleh seorang hankyung yg terkenal memiliki karisma yg ’paling stong’ di suju.

”mmm....” hangeng ragu ingin berkata apa.

”masuklah dulu. Kita bisa bicarakan di dalam.” ucapku sambil mempersilakannya masuk.

**

(di dorm suju1)

”hyung-a ... aku lapar...~” keluh shindong sambil guling2 di lantai.

“ya makan, lah!!~” jawab heechul yg asyik dengan komputernya. Dy sedang meng-update cy nya.

”makan apa, hyung?” tanya shindong lagi.

”lapar~~~~”

”lapar~~~~”

”lapar~~~~”

”lapar~~~~”

”lap---- uuhhhmmmmm ummmmmm!!”

Heebum mendarat dengan sukses di mulut shindong.

”puih! Hyung-a!! Heebum nggak enak!!”

”lo itu bisa diem nggak sih??” geram heechul yg kemudian mengambil heebum kembali dari mulut shindong.

”mian....”

Shindong ngeluyur ke dapur.

”hyung-a!!” panggil shindong.

Heechul nggak menggubris panggilannya.

”hyung-a!!”

Heechul tetep nggak menjawab.

“HYUNG!!” panggil shindong.

“NEEEE!!” jawab heechul kasar.

“sejak kapan hangeng hyung tidak memasakkan buat kita?”

Tanya shindong panik.

”mollayo!!”

”hyung-a!! Di kulkas tak ada makanan!!”

Kesabaran heechul habis.

”FATSO!! KAU ITU BISA DIAM NGGAK SIH? KALO NGGAK ADA MAKANAN, YA BELI SANA DI SUPERMARKET!!”

Shindong ingin menambahkan kata2 lagi namun terpotong oleh heechul.

”DAN JANGAN TREAK2 LAGI!! ATO KAU KELUAR!!”

**

(di dormku)

Hangeng duduk dengan manisnya di depan televisi ruang tamuku.

”nuna... aku benar2 rindu dengan keluargaku....” jelasnya.

”hankyung-a bukannya beberapa hari yg lalu kau baru saja pulang dari sana?” tanyaku heran.

”ne..” jawabnya singkat.

”tapi aku masi belum puas ada di sana... aku, aku, masi ingin bertemu dengan mereka...” hangeng ternyata sedang terkena penyakit home sick. Dy sepertinya memang sedang sangat2 rindu dengan keluarganya yg ada di cina.

Dy sepertinya ingin menangis.

”hankyung-a...” selaku.

”coba ceritakan apa yg kau rasakan tinggal di sini?” lanjutku.

”aku.... aku merasa sangat merindukan keluargaku...” jelasnya sambil mengusap air mata yg hampir menetes.

”ya! Bukankah kau di sini sedang bersama keluargamu?” jelasku.

”he?” hangeng sepertinya bingung.

”kau lupa? Kalo kita ini SAUDARA! Ingat, kita S-A-U-D-A-R-A!!”

“he?” hangeng masi bingung.

“jadi kau anggap kita2 ini apa??” aku agak mengeraskan suaraku. Ingin sekali aku mempertegas padanya bahwa dy tidak sendirian di sini.

”aku menganggap kalian, sebagai... saudaraku....” jawabnya.

”nah! Kau tau arti dari kata saudara, kan? itu berarti kita itu K-E-L-U-A-R-G-A!”

”ha?” hankyung masi bingung.

”aish! Hankyung-a! Kau itu sudah aku anggap seperti saudara sendiri... jadi kau itu tidak sendirian di sini... ada banyak orang yg menemanimu di sini.... mereka ber 12, aku, tetangga sebelah yg sering ngomel2 itu, dan jangan lupa ELF! Mereka akan selalu ada di saat kau sendirian... ara?”

Jelasku dengan nada pasti.

”nuna... apa nuna tidak rindu dengan keluarga nuna yg ada di US sana??” tanya hangeng.

”ya jelas rindu lah!” jawabku sambil memukul kepalanya pelan.

”tapi karena aku merasa sudah ada keluarga baru yg menemaniku di sini, jadi kenapa aku harus khawatir...? lagian, apa yg bisa kalian lakukan tanpa aku, he??” jawabku agak menyombongkan diri.

Tiba2 hangeng terkikik.

”apanya yg lucu...?” tanyaku tidak terima.

”ani~”

”apaan?” tanyaku masi penasaran.

Hangeng hanya menggelengkan kepalanya.

”oiya, nuna.”

”apa!” jawabku ketus.

”mau nggak ajarin aku masak?”

**

(di dorm 1)

Heechul yg tadi siang dengan bersemangatnya mengisi cy nya, sekarang sudah tepar di sofa ruang tamu.

Shindong sudah tidak berdaya di lantai.

Sedangkan heebum sedang bermain2 dengan ikan piaraan donghae.

Hangeng masuk ke dorm dengan tenangnya, seperti tak punya dosa dy mengucapkan salam ke kedua korban yg sudah hampir tak bernyawa di sana.

”annyonghaseyo~~” sapa hangeng.

Heechul yg hampir sekarat langsung bangun dan menyambut dengan hangatnya bak air hangat yg sudah tersedia di kamar mandi ketika musim dingin tiba.

”hankyung-a~~~ akhirnya kau datang juga...” heechul menyambut hangeng terharu.

Shindong yg mendengar hankyung sudah kembali langsung memeluk hangeng.

”hyung~~~ aku laparr!!!!!” ucapnya.

”ne, ne,... arasseooo!! Akan aku buatkan makanan buat kalian. Dan ini lebih special!”

Jelas hangeng seraya melepas pelukan mereka berdua.

”jongmal~~?!! Yeee!!!!!”

--------------------------------------------

--------------------------------------------

---------------------------------------------

Haha, tak disangka, seorang hankyung menangis di dormku karena dy rindu dengan orang tuanya.

Yah~ wajarlah~~

Dy ternyata memang pintar memasak loh! Ketika aku mengajarinya, tangannya itu sudah sangatlah ahli dalam memotong2, ato apalah...

Aku sampe kagum dibuatnya....

Jadi penasaran,,, kira2 hasilnya gimana ya? Masakan ajaranku yg dibuat hangeng untuk dongsaeng2nya,,,??

Hehehehehe

--------------------------------------------

--------------------------------------------

---------------------------------------------

Namaku Hyun Ri. Lengkapnya adalah Park Hyun Ri.

Aku tinggal di dorm di sebelah dorm member superjunior.

Boyband terkenal di korea yg Sekarang sedang naik daun.

Aku hanyalah seorang pengarang lepas yg yah~~ lumayan bisa hidup sendirian... hehehehe...

Jiah! Tak usah bahas kehidupanku.

”toreng,toreng,toreng!!!”

Terdengar suara misterius yg berasal dari luar dorm ku.

”nuguseyo~~~~!!!!” gerutuku yg terbangun gara2 suara jelek di luar.

Aku mencoba untuk tidur lagi.

”toreng,toreng,toreng!!!”

”apa sih itu!!!!!!” terpaksa aku keluar dari kamarku dan berjalan ke arah pintu masuk dorm.

Aku melirik jam dinding di ruang tamu.

”jam 2 pagi. Sapa sih?” pikirku.

Apa jangan2 mereka baru aja pulang dari syuting, ya? Trus tiba2 mereka stres en jadi aneh kayak gini?

Aku membuka pintu dormku dan....

“SURPRISSSEEEE!!!”

“sengil chukhahamnida,,, sengil chukhahamnida.... saranghaneun uri nuna.... sengil chukhahamnida....” mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku di depan dormku.

“kalian, kok bisa tau aku ulang tahun hari ini?” tanyaku heran.

Tak ada yg menjawab, mereka hanya nyengir2 gejeh.

”hyun-ri sshi~”

Tuki memanggilku di tengah2 kerumunan keduabelas namja ini.

”ucapkan permintaanmu, kmudian tiuplah~”

Kemudian, aku memejamkan mataku.

Dan berkata dalam hati apa yg aku inginkan selama ini.

Aku meniup lilin itu.

”yeee!!!” triakan riuh mereka memenuhi lorong dorm.

Aku yakin, kalo tetangga sebelah kami pasti sudah ngomel2 di dalam.

Namun, tiba2 teriakan itu berhenti. Bukan karena tetangga yg suka ngomel2 itu keluar dari dorm nya, tapi mereka berhenti karena PASTI suatu hal.

”knapa?” tanyaku heran memandangi wajah mereka yg tiba2 menjadi sedih.

Sungmin yg berdiri paling depan, tiba2 datang memelukku. Dan disusul oleh ryeowook.

”nuna....” ucap sungmin sambil nangis.

”knapa, sungmin-a?” tanyaku heran.

”nuna, mianhae~~” ucap ryeowook ganti.

”ada apa, sih?” aku masi terheran2 dengan tingkah aneh mereka ini.

Kmudian, aku menatap ke arah tuki dan yang lain. Berharap ada yg bisa menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi.

”hyun-ri nuna....” dari balik kerumunan itu, kibum menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi.

”ne?” jawabku.

”kami.... mulai hari ini...... akan ...... meninggalkan..... dorm ini.....” jelasnya sambil menahan airmatanya.

Aku hanya bisa melongo. Pikiranku kosong.

Tak tau harus berkata apa? Tak tau harus berbuat apa... aku hanya bisa diam di sana.

Aku merasakan pelukan dari sungmin dan ryeowook yg semakin erat. Seakan2 mereka tidak mau meninggalkan dorm ini.

”he,,, hee,,, bukankah itu berita bagus??” ucapku kaku, sehingga membuat sungmin dan ryeowook mengendorkan pelukannya dan menatap ke arahku.

Mereka juga menatapku heran.

“bukankah itu bagus untukku?? Aku jadi tidak harus terbangun pagi2 oleh teriakan panik sungmin karena eunhyuk yg tiba2 sakit, aku tidak harus mendengar suara ribut kalian yg ada di dalam sana, aku tidak harus mengingatkan kalian untuk mencuci pakaian…. dan….”

Smua mata menatapku penuh rasa penasaran, mereka sepertinya sedang menunggu lanjutan dari kata ‘dan’ yg aku ulur2….

“…..dan….. aku yakin kalo aku pasti akan kesepian….” lanjutku dan tanpa aku sadari, airmata menetes di pipiku.

”nuna....” ucap sungmin yg kemudian memelukku lagi dan disambut oleh yg lain.

Kami smuanya menangis.

”aku yakin akan merindukan kalian... jaga diri kalian baik2 ya... jaga kesehatan....” ucapku yg masi menangis.

”nuna.... kami pasti akan merindukan nuna.... pasti sangat merindukan nuna.... ”

Akhirnya, mereka melepas pelukannya.

”nuna, kamsahamnida....” ucap mereka bersamaan.

--------------------------------------------

--------------------------------------------

---------------------------------------------

-F.I.N-

0 komentar:

Posting Komentar