[MOD] PERHATIAN
Diposting oleh AL | 0 komentar | Minggu, 25 April 2010karena sedang ada beberapa kesalahan kecil,
aku nggak akan update fanfic selama beberapa hari.
sorry... i'll be back ASAP. ><
kemungkinan aku juga akan pindah blog..
karena sebuah kesalahan itulah sepertinya aku harus genti alamat blog dan semuanya.. :/
once again.. i am so sorry.. :(
i'll give ANNOUNCEMENT again after everthing is READY..
GO! GO!!
[Oneshot, G] Kejadian di Telepon -Let's not-
Diposting oleh AL | 2 komentar | Minggu, 18 April 2010Label: author;piasihamster, cast;heechul, rating;G, tag;oneshot
Ketika malam sudah larut dan saatnya tubuh untuk istirahat, tiba2 ada kejadian aneh menimpa diri Eunkyo.
‘ddrrttt…drrrtttt…’
Eunkyo sedang tidur lelap di kamarnya.
‘ddrrttt…drrrtttt…’
Handphonenya yg diletakkan di meja samping kasurnya tiba2 bergetar.
Eunkyo merasa terganggu dengan suara dengingan itu.
Sehingga dy memutuskan untuk mengangkat telepon.
”yoboseyo~” sapa eunkyo.
Dari sebrang tidak terdengar suara jawaban.
Sekali lagi, eunkyo menyapa seseorang yg tidak diketahui siapa itu.
Tiba2...
* * * *
Sekitar 2,5 minggu yg lalu.
Eunkyo adalah seorang wanita karier yg hidup lumayan layak di dorm sewaannya.
Suatu pagi, ketika eunkyo sedang menunggu bus langganannya datang di halte, dy meminum kopi hangat yg dibelinya di mesin kopi.
Tiba2 ada anak laki2 sekitar kelas 2 SMA datang terburu2 untuk masuk ke dalam bus yg sudah datang sekitar 2 menit yg lalu.
Tapi sayang, laki2 itu melewatkannya.
”aish! Aku terlambat!!”
Eunkyo yg ada di belakangnya hanya memandang aneh ke anak itu.
Namun, tanpa sengaja pelajar itu ketika membalik badannya, dy menyenggol kopi eunkyo dan tumpahlah kopi hangat itu ke baju kerja eunkyo.
”ah! joesonghamnida... joesonghamnida..” kata anak laki2 itu sambil membungkuk2.
”akan aku ganti. Akan aku ganti!” katanya kemudian berjalan ke arah mesin kopi yg tak jauh dari halte.
Tapi ketika dy hendak menghampiri eunkyo lagi, ternyata sudah ada laki2 yg seumuran eunkyo mendekat ke arah eunkyo.
”kenapa bajumu...?” tanya laki2 itu, namanya Dong Kyung.
”ah, gwenchana. Aku menumpahkan kopi hangatku tadi.” jelas eunkyo sambil melirik ke arah gelas yg sudah terjatuh ke trotoar.
”seharusnya kau lebih berhati2...” kata dongkyung yg kemudian mengeluarkan sapu tangannya dan menyerahkannya kepada eunkyo.
Eunkyo hanya tersenyum.
”ah! itu bus kita sudah datang~~” kata dongkyung lagi.
Ternyata si pelajar tadi masi memperhatikan eunkyo sejak kedatangan dongkyung.
Eunkyo yg merasa diperhatikan seseorang, kemudian melirik ke arah pelajar tadi dan memfokuskan ke arah label nama yg ada di dada kirinya. Kim Hee Chul.
* * * *
Di dalam bus, dongkyung bercerita banyak tentang kejadian pagi nya. Eunkyo yg dasarnya memang orang yg tidak begitu banyak bicara, hanya mendengarkan dan memberi komentar2 sederhana.
Eunkyo dan dongkyung bekerja di sebuah perusahaan yg sama, tapi jabatan mereka berbeda. Eunkyo sebagai designer model, dan dongkyung sebagai managernya.
Hubungan mereka sangat erat hingga suatu hari, sekitar 2 bulan yg lalu, Dongkyung melamar Eunkyo untuk menjadi tunangannya. Tanpa basa basi, eunkyo menerimanya.
Sebenarnya di diri eunkyo, dy juga mencintai Dong kyung, tapi sepertinya ada yg kurang yg ada di diri dongkyung, tapi apa...??
* * * *
Keesokan harinya, tak tau ini kesengajaan atau tidak sengaja, eunkyo bertemu lagi dengan pelajar itu.
”annyonghaseyo~” sapa pelajar itu.
Eunkyo kaget, dan melirik ke arah orang yg menyapanya itu. Ternyata badannya tinggi juga, padahal baru SMA.
”oh, kau yg kemarin...?” kata eunkyo datar.
”maafkan aku soal kopi kemarin.” ucap heechul.
”gwenchana... aku juga tidak begitu mengingatnya. Aku sudah lupa.” jawab eunkyo.
”jongmal? Jadi kau sudah memaafkanku...?” kata heechul gembira.
”ck! kau tidak sopan!” celetuk eunkyo.
”ah, mian, eunkyo nuna...”
Eunkyo tersentak dan terbatuk2 ketika meminum kopinya.
”kau tau namaku...?” tanya eunkyo kaget.
Namun pelajar itu hanya tersenyum innocent.
”ah, busku sudah datang... annyonghaseyo~~” kata heechul seraya masuk ke dalam bus.
* * * *
Entah kenapa, untuk hari berikutnya eunkyo yg sangat antusias untuk bertemu dengan Heechul lagi. Dy masi penasaran, bagaimana heechul bisa mengetahui namanya...??
Dan benar saja, bukan heechul yg menyapa seperti biasanya, tetapi eunkyo.
”YA!” seru eunkyo yg sengaja memang datang pagi2 agar bisa bertemu dengan heechul.
Heechul yg tadinya sudah mengangkat kakinya ke pijakan bus, tiba2 mengurungkannya dan memutuskan untuk menuggu bus selanjutnya.
”maaf, ajusshi~” kata heechul sambil membungkuk untuk meminta maaf kepada sopir.
Eunkyo yg tadi berlari2 mengejar heechul, sekarang terengah2 dan sukar untuk berbicara.
”gwenchana...?” tanya heechul.
”ne... hahh... nan... hahh ... gwenchana...” kata eunkyo terengah2.
”jamkkanman!” heechul pergi ke mesin minuman. Dy membeli sekaleng air mineral segar.
”ini, untukmu...” katanya.
”hah... gomawo~~” jawab eunkyo.
Mereka duduk2 sebentar di kursi depan toko roti yg belum buka. Karena waktu itu memang terlalu pagi untuk saatnya membuka toko.
”kenapa datang pagi2..?” tanya heechul.
”aku Cuma tidak mau ketinggalan busku. Tumben kau juga berangkat pagi.” tanya eunkyo balik.
”aku hanya ingin segera keluar dari rumah. Malas.” jawab heechul.
”memangnya ada apa dengan rumahmu...?” tanya eunkyo penasaran.
Heechul menggeleng. ”masalah keluarga.”
Eunkyo hanya mengangguk mengerti dan memutuskan untuk tidak membahasnya.
”kenapa kau bisa tau namaku..?” tanya eunkyo.
Sekali lagi, heechul menunjukkan senyum innocent nya.
”pimil” jawabnya dengan aegyonya.
Sempat seketika, eunkyo terpesona dengan aegyo yg diciptakan heechul.
Namun tiba2 lamunannya dikaburkan oleh kedatangan dong kyung,
”ah, eunkyo-a... kau di sini...?” sapa dongkyung yg datang menghampiri eunkyo dan heechul.
“dongkyung-a... tumben kau datang pagi sekali..?” tanya eunkyo kaget.
“aku harus menyiapkan meeting hari ini...” jawabnya. ”ee.. siapa dia..?”
”oh, ini dy-----”
Heechul segera berdiri dari duduknya dan memperkenalkan diri.
”annyonghaseyo~ kim heechul imnida...” kata heechul sambil membungkuk.
Dongkyung menahan tawanya. ”hmpf.. dasar anak2 jaman sekarang.. lucu2, ya...^^” katanya.
Heechul hanya mematung.
”dongkyung-a.. nggak sopan!” kata eunkyo sambil menyikut dongkyung.
”ahh.. mian, mian...” kata dongkyung kemudian.
* * * *
Malam harinya, sepulang eunkyo dari pekerjaannya.
”ahhh~ capeknya...” kata eunkyo setelah turun dari bus,
Tiba2 ada yg mencoleknya dari belakang.
Eunkyo tersentak.
”nuna..” sapa orang itu.
Eunkyo merasa sangat familiar dengan suara itu.
”Oh, heechul-a..”
Sekali lagi, heechul menunjukkan senyum aegyonya.
”kemana dongkyung-sshi..?” tanya heechul.
”oh, dy masih ada rapat dengan manager lain...” jawab eunkyo seraya membenarkan kertas2 gulung besar yg dibawanya.
”boleh aku bawakan, kertas2 itu..?” tawar heechul.
”oh, gwenchana... tak usah...” tolak eunkyo.
”kau mau ke mana...?” tanya eunkyo akhirnya.
”aku Cuma ingin mengantar nuna saja..” jawab heechul santai.
“oh.”
“nah, ini gedung apartemenku. Gomawo sudah mengantar..” kata eunkyo.
Heechul senyum. ”gwenchana..”
Eunkyo membalik badannya dan segera masuk ke dalam gedung.
”NUNA!” seru heechul.
Eunkyo berhenti dan membalik badan.
”wae?”
”bole minta nomer handphone nuna...?” tanya heechul seraya setengah berteriak.
Eunkyo tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Kemudian kembali masuk ke dalam gedung.
Terlihat semburat kecewa di wajah heechul.
* * * *
Seperti biasa, keesokan harinya, Eunkyo dan heechul bertemu lagi di halte.
“ya!” seru eunkyo.
“oh, nuna..”
Mereka duduk2 lagi di kursi depan toko roti yg masi tutup.
“gimana..?” tanya eunkyo.
“apanya..?” tanya heechul balik. Bingung.
“jadi minta nomer hapeku…??” jelas eunkyo.
“jadi aku boleh meminta nomer handphone nuna….” Heechul tidak percaya harapannya terkabul.
“yah~ kalo untukmu sih, sepertinya masi boleh..”
”jongmal?!! Hurray! Hurray!” heechul loncat2 bahagia sebagai ungkapan saking gembiranya dy.
* * * *
Hari2 eunkyo serasa ada kebahagiaan lagi seperti dulu.
”perasaan, akhir2 ini kau sering tersenyum, eunkyo...” tanya dongkyung ketika sedang makan malam dengan eunkyo.
”ah, jongmal...??” tanya eunkyo yg tidak percaya.
”apa karena sebentar lagi adalah pernikahan kita, sehingga kau bisa berubah sebahagia ini...?” tanya dongkyung seraya menggenggam tangan eunkyo.
Eunkyo tersentak pelan.
Dy lupa bahwa 5 hari lagi adalah hari pernikahannya dengan dongkyung.
”ah. mungkin juga, sih...~” jawab eunkyo ragu.
Entah mengapa, dy agak sedikit merasa bersalah pada seseorang.
”eunkyo-a... aku tidak sabar menunggu hari itu....” kata dongkyung sambil menatap eunkyo hangat.
”aku juga...” jawab eunkyo sambil tersenyum.
”siapa itu!” seru dongkyung kepada seseorang yg ada di belakang eunkyo dan berdiri.
Eunkyo tersentak. Dan menoleh ke arah belakangnya.
”ada apa..?” tanya eunkyo masi melihat keliling yg ada di belakangnya.
”tadi sepertinya ada seseorang yg sedang mengintip kita..” jelas dongkyung.
”mengintip...?”
”sepertinya orang itu aku pernah melihatnya...” gumam dongkyung.
”ah~ lupakan saja.”
* * * *
Setelah acara makan malam dengan dongkyung, eunkyo kembali ke dormnya untuk mempersiapkan barang2nya. Sebab lima hari lagi, dy akan menjadi milik seseorang yg memang dicintainya.
Tak lama, ada sebuah pesan singkat masuk ke handphonenya.
”selamat tinggal, semoga bahagia... by: heechul”
Eunkyo bingung dengan sms heechul yg aneh itu.
Langsung saja dy menghubungi nomer itu, tetapi nomer itu tidak aktif.
”kenapa dengan heechul?” pikir eunkyo.
* * * *
Esok paginya, eunkyo datang pagi2 benar ke halte. Dy berharap akan bertemu dengan heechul di sana.
Tapi, ternyata tidak. Dy sudah menunggu hingga bus yg biasanya mengantarnya ke kantor datang.
”kenapa dy tidak ada? Apa dy berangkat pagi2 benar...? atau mungkin dy sakit dan tidak masuk??” pikir eunkyo.
Akhirnya eunkyo memutuskan untuk segera berangkat kerja. Dan akan menjenguk heechul sepulang dari kantor.
Namun ternyata rencana eunkyo gagal. Dy pulang diantar oleh dongkyung. Sebab hari itu sedang tidak ada rapat.
Setibanya di depan pintu gerbang.
“gomawo sudah mengantar aku sampai sini..” kata eunkyo.
“yah~ aku hanya ingin memastikan keselamatanmu. Jah! Masuk sana.... di sini dingin.” Kata dongkyung seraya mendorong pelan eunkyo untuk masuk ke dalam gedung.
Eunkyo hanya senyum.
“jal jayo..” kata dongkyung.
* * * *
Hingga 5 hari kedepan, eunkyo tidak bertemu dengan heechul.
Dy juga sudah menjenguk ke rumah heechul, tapi tidak ada siapa2 yg datang untuk membukakan pintu untuknya. Niatnya untuk memberikan undangan pernikahannya, akhirnya diurungkannya.
Hari2 eunkyo yg sebelumnya sering diwarnai dengan senyuman, sekarang sudah tidak ada lagi.
Heechul seperti hilang ditelan bumi. Tidak ada yg tau di mana dy sekarang. Bahkan teman sekolahnya. Eunkyo sering mengirimkan sms kepada heechul, namun tidak pernah ada balasan dari heechul.
Dan hari pernikahanpun tiba.
Eunkyo tidak menemukan kehadiran heechul di sana.
Yah, dy tidak berharap banyak sih sebetulnya, sebab undangan pernikahan untuk heechul masih disimpannya di dorm. Sedangkan dy sekarang sudah harus meninggalkan dorm itu, karena dy akan tinggal di rumah milik dongkyung.
Sudah hampir 12 hari heechul tidak menampakkan kehadirannya.
Usaha eunkyo untuk mencari heechul ternyata memang sia2 belaka.
Sampai pada saat itu...
* * * *
”eunkyo~a” sapa seseorang dari sebrang.
Eunkyo masi diam. Dy sepertinya mengenal suara orang ini.
“siapa...??” tanya eunkyo.
Tapi tidak ada jawaban.
Dan sayup2 terdengar suara piano mengalun dari handphone eunkyo.
tidaklah usah saling bertemu lagi
mengatakan bahwa saat ini adalah saat terakhir untukmu, orang yg sangat aku cintai
meskipun kau mencoba untuk mengulangnya lagi, meskipun kau menangis, akulah satu-satunya yg mengatakan tidak dan berpisah.
aku selalu berpura-pura bahwa aku kuat
tapi aku adalah seorang pengecut yg tidak memiliki kepercayaan diri untuk menjagamu selamanya hingga akhir.
jangan mencintai orang seperti aku lagi
jangan membuat seseorang menunggu lagi
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu hingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu.. kumohon...
menyakitkan, kau mencoba untuk mempertahankan aku.
tapi aku adalah seorang pengecut yg tidak memiliki kepercayaandiri untuk memberi kebahagiaan kepada oranglain selain kamu.
jangan mencintai orang seperti aku lagi
jangan membuat seseorang menunggu lagi
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu sehingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu.
meskipun kita menolak perpisahan kita.
aku tidak dapat melakukan sesuatu kecuali memberimu kata perpisahan
jangan menangisi hal-hal yg sudah berlalu
jangan merindukan sebuah cinta yg sudah berlalu
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu hingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu
kumohon, aku harap kau akan bahagia
tidaklah kita saling bertemu lagi….
“heechul...” gumam eunkyo yg ternyata tanpa disadari menangis.
Heechul tidak menjawab.
“mianhae..” lanjut eunkyo lagi.
“eunkyo~a. saranghaeyo…”
-f.i.n-
[Oneshot, G] Kehidupan Blok 13 - KEY?!!!-
Diposting oleh isjfanfiction | 1 komentar | Kamis, 08 April 2010Label: author;piasihamster, cast; hangeng/siwon/donghae/eunhyuk/sungmin, rating;G, tag;oneshot
Dorm 9
Mwo?!
Donghae merogoh2 kantong celananya.
“odie?” pikirnya panik.
Dorm 7
Ting!
Sungmin keluar dari lift sambil bawa es krim rasa stroberi campur labu.
Dy kaget ketika ngliyat donghae yg merayap2 di lantai.
“donghae-sshi? Waeyo?” Tanya sungmin heran.
“hyung?!!” dy berdiri dari merayapnya.
“kunciku ILANG?!”
“mwoya?” sungmin kaget.
“cepetan cari?!”
Dorm 8
“I want nobody, nobody but you!~” hyukjae keluar dari dormnya.
Dan juga sama kagetnya dengan sungmin.
”donghae-sshi.. sungmin-sshi... waeyo? Knapa merangkak2 di situ?”
”hyukkie-sshi. Tolong carikan kunci nya donghae...” pinta sungmin sambil meraba2 karpet lorong.
”ha? Apa beneran ilang??”
Hyukkie ikut membantu.
Dorm 3
”jinchaa!! Si fishy lama banget!!!” hangeng tidak sabar, kmudian menjemput donghae ke dorm donghae.
Ting!
Hangeng juga kaget.
”ya! Donghae! Kamu itu knapa, sih?! Uda kita tunggu dari tadi juga!”
”hyung! Kunci dormku ilang! Bantu aku nyari....”
”he? Kunci dorm ilang??”
Donghae ngangguk yakin.
”kalo gitu, cepetan cari! Bus jemput kita setengah jam lagi.”
Hangeng ikut nyari.
15 menit kemudian.
Dorm 10
”aigoo! Hangeng hyung ada di mana, sih? Masa nyari donghae aja sampe ke Indonesia....?” keluh siwon di ruang tunggu lobbi depan.
Siwon beranjak dari duduknya.
”aku ke sana aja. Kalian tunggu di sini aja, ya....”
Kyu en wooki. ”neee...”
Ting!
”hyung! Ayo cepetan! Keburu bisnya dateng....!”
”bntar! Kita nyari kunci dormnya donghae dulu....”
”ha?! Kunci dorm...?”
Siwon merogoh2 tas kecilnya.
”ini, kan kunci dormnnya donghae.... tadi dy nitipin ke aku, soalnya dy takut lupa...”
F.I.N
Langganan:
Postingan (Atom)