[MOD] PERHATIAN
Diposting oleh AL | 0 komentar | Minggu, 25 April 2010karena sedang ada beberapa kesalahan kecil,
aku nggak akan update fanfic selama beberapa hari.
sorry... i'll be back ASAP. ><
kemungkinan aku juga akan pindah blog..
karena sebuah kesalahan itulah sepertinya aku harus genti alamat blog dan semuanya.. :/
once again.. i am so sorry.. :(
i'll give ANNOUNCEMENT again after everthing is READY..
GO! GO!!
[Oneshot, G] Kejadian di Telepon -Let's not-
Diposting oleh AL | 2 komentar | Minggu, 18 April 2010Label: author;piasihamster, cast;heechul, rating;G, tag;oneshot
Ketika malam sudah larut dan saatnya tubuh untuk istirahat, tiba2 ada kejadian aneh menimpa diri Eunkyo.
‘ddrrttt…drrrtttt…’
Eunkyo sedang tidur lelap di kamarnya.
‘ddrrttt…drrrtttt…’
Handphonenya yg diletakkan di meja samping kasurnya tiba2 bergetar.
Eunkyo merasa terganggu dengan suara dengingan itu.
Sehingga dy memutuskan untuk mengangkat telepon.
”yoboseyo~” sapa eunkyo.
Dari sebrang tidak terdengar suara jawaban.
Sekali lagi, eunkyo menyapa seseorang yg tidak diketahui siapa itu.
Tiba2...
* * * *
Sekitar 2,5 minggu yg lalu.
Eunkyo adalah seorang wanita karier yg hidup lumayan layak di dorm sewaannya.
Suatu pagi, ketika eunkyo sedang menunggu bus langganannya datang di halte, dy meminum kopi hangat yg dibelinya di mesin kopi.
Tiba2 ada anak laki2 sekitar kelas 2 SMA datang terburu2 untuk masuk ke dalam bus yg sudah datang sekitar 2 menit yg lalu.
Tapi sayang, laki2 itu melewatkannya.
”aish! Aku terlambat!!”
Eunkyo yg ada di belakangnya hanya memandang aneh ke anak itu.
Namun, tanpa sengaja pelajar itu ketika membalik badannya, dy menyenggol kopi eunkyo dan tumpahlah kopi hangat itu ke baju kerja eunkyo.
”ah! joesonghamnida... joesonghamnida..” kata anak laki2 itu sambil membungkuk2.
”akan aku ganti. Akan aku ganti!” katanya kemudian berjalan ke arah mesin kopi yg tak jauh dari halte.
Tapi ketika dy hendak menghampiri eunkyo lagi, ternyata sudah ada laki2 yg seumuran eunkyo mendekat ke arah eunkyo.
”kenapa bajumu...?” tanya laki2 itu, namanya Dong Kyung.
”ah, gwenchana. Aku menumpahkan kopi hangatku tadi.” jelas eunkyo sambil melirik ke arah gelas yg sudah terjatuh ke trotoar.
”seharusnya kau lebih berhati2...” kata dongkyung yg kemudian mengeluarkan sapu tangannya dan menyerahkannya kepada eunkyo.
Eunkyo hanya tersenyum.
”ah! itu bus kita sudah datang~~” kata dongkyung lagi.
Ternyata si pelajar tadi masi memperhatikan eunkyo sejak kedatangan dongkyung.
Eunkyo yg merasa diperhatikan seseorang, kemudian melirik ke arah pelajar tadi dan memfokuskan ke arah label nama yg ada di dada kirinya. Kim Hee Chul.
* * * *
Di dalam bus, dongkyung bercerita banyak tentang kejadian pagi nya. Eunkyo yg dasarnya memang orang yg tidak begitu banyak bicara, hanya mendengarkan dan memberi komentar2 sederhana.
Eunkyo dan dongkyung bekerja di sebuah perusahaan yg sama, tapi jabatan mereka berbeda. Eunkyo sebagai designer model, dan dongkyung sebagai managernya.
Hubungan mereka sangat erat hingga suatu hari, sekitar 2 bulan yg lalu, Dongkyung melamar Eunkyo untuk menjadi tunangannya. Tanpa basa basi, eunkyo menerimanya.
Sebenarnya di diri eunkyo, dy juga mencintai Dong kyung, tapi sepertinya ada yg kurang yg ada di diri dongkyung, tapi apa...??
* * * *
Keesokan harinya, tak tau ini kesengajaan atau tidak sengaja, eunkyo bertemu lagi dengan pelajar itu.
”annyonghaseyo~” sapa pelajar itu.
Eunkyo kaget, dan melirik ke arah orang yg menyapanya itu. Ternyata badannya tinggi juga, padahal baru SMA.
”oh, kau yg kemarin...?” kata eunkyo datar.
”maafkan aku soal kopi kemarin.” ucap heechul.
”gwenchana... aku juga tidak begitu mengingatnya. Aku sudah lupa.” jawab eunkyo.
”jongmal? Jadi kau sudah memaafkanku...?” kata heechul gembira.
”ck! kau tidak sopan!” celetuk eunkyo.
”ah, mian, eunkyo nuna...”
Eunkyo tersentak dan terbatuk2 ketika meminum kopinya.
”kau tau namaku...?” tanya eunkyo kaget.
Namun pelajar itu hanya tersenyum innocent.
”ah, busku sudah datang... annyonghaseyo~~” kata heechul seraya masuk ke dalam bus.
* * * *
Entah kenapa, untuk hari berikutnya eunkyo yg sangat antusias untuk bertemu dengan Heechul lagi. Dy masi penasaran, bagaimana heechul bisa mengetahui namanya...??
Dan benar saja, bukan heechul yg menyapa seperti biasanya, tetapi eunkyo.
”YA!” seru eunkyo yg sengaja memang datang pagi2 agar bisa bertemu dengan heechul.
Heechul yg tadinya sudah mengangkat kakinya ke pijakan bus, tiba2 mengurungkannya dan memutuskan untuk menuggu bus selanjutnya.
”maaf, ajusshi~” kata heechul sambil membungkuk untuk meminta maaf kepada sopir.
Eunkyo yg tadi berlari2 mengejar heechul, sekarang terengah2 dan sukar untuk berbicara.
”gwenchana...?” tanya heechul.
”ne... hahh... nan... hahh ... gwenchana...” kata eunkyo terengah2.
”jamkkanman!” heechul pergi ke mesin minuman. Dy membeli sekaleng air mineral segar.
”ini, untukmu...” katanya.
”hah... gomawo~~” jawab eunkyo.
Mereka duduk2 sebentar di kursi depan toko roti yg belum buka. Karena waktu itu memang terlalu pagi untuk saatnya membuka toko.
”kenapa datang pagi2..?” tanya heechul.
”aku Cuma tidak mau ketinggalan busku. Tumben kau juga berangkat pagi.” tanya eunkyo balik.
”aku hanya ingin segera keluar dari rumah. Malas.” jawab heechul.
”memangnya ada apa dengan rumahmu...?” tanya eunkyo penasaran.
Heechul menggeleng. ”masalah keluarga.”
Eunkyo hanya mengangguk mengerti dan memutuskan untuk tidak membahasnya.
”kenapa kau bisa tau namaku..?” tanya eunkyo.
Sekali lagi, heechul menunjukkan senyum innocent nya.
”pimil” jawabnya dengan aegyonya.
Sempat seketika, eunkyo terpesona dengan aegyo yg diciptakan heechul.
Namun tiba2 lamunannya dikaburkan oleh kedatangan dong kyung,
”ah, eunkyo-a... kau di sini...?” sapa dongkyung yg datang menghampiri eunkyo dan heechul.
“dongkyung-a... tumben kau datang pagi sekali..?” tanya eunkyo kaget.
“aku harus menyiapkan meeting hari ini...” jawabnya. ”ee.. siapa dia..?”
”oh, ini dy-----”
Heechul segera berdiri dari duduknya dan memperkenalkan diri.
”annyonghaseyo~ kim heechul imnida...” kata heechul sambil membungkuk.
Dongkyung menahan tawanya. ”hmpf.. dasar anak2 jaman sekarang.. lucu2, ya...^^” katanya.
Heechul hanya mematung.
”dongkyung-a.. nggak sopan!” kata eunkyo sambil menyikut dongkyung.
”ahh.. mian, mian...” kata dongkyung kemudian.
* * * *
Malam harinya, sepulang eunkyo dari pekerjaannya.
”ahhh~ capeknya...” kata eunkyo setelah turun dari bus,
Tiba2 ada yg mencoleknya dari belakang.
Eunkyo tersentak.
”nuna..” sapa orang itu.
Eunkyo merasa sangat familiar dengan suara itu.
”Oh, heechul-a..”
Sekali lagi, heechul menunjukkan senyum aegyonya.
”kemana dongkyung-sshi..?” tanya heechul.
”oh, dy masih ada rapat dengan manager lain...” jawab eunkyo seraya membenarkan kertas2 gulung besar yg dibawanya.
”boleh aku bawakan, kertas2 itu..?” tawar heechul.
”oh, gwenchana... tak usah...” tolak eunkyo.
”kau mau ke mana...?” tanya eunkyo akhirnya.
”aku Cuma ingin mengantar nuna saja..” jawab heechul santai.
“oh.”
“nah, ini gedung apartemenku. Gomawo sudah mengantar..” kata eunkyo.
Heechul senyum. ”gwenchana..”
Eunkyo membalik badannya dan segera masuk ke dalam gedung.
”NUNA!” seru heechul.
Eunkyo berhenti dan membalik badan.
”wae?”
”bole minta nomer handphone nuna...?” tanya heechul seraya setengah berteriak.
Eunkyo tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Kemudian kembali masuk ke dalam gedung.
Terlihat semburat kecewa di wajah heechul.
* * * *
Seperti biasa, keesokan harinya, Eunkyo dan heechul bertemu lagi di halte.
“ya!” seru eunkyo.
“oh, nuna..”
Mereka duduk2 lagi di kursi depan toko roti yg masi tutup.
“gimana..?” tanya eunkyo.
“apanya..?” tanya heechul balik. Bingung.
“jadi minta nomer hapeku…??” jelas eunkyo.
“jadi aku boleh meminta nomer handphone nuna….” Heechul tidak percaya harapannya terkabul.
“yah~ kalo untukmu sih, sepertinya masi boleh..”
”jongmal?!! Hurray! Hurray!” heechul loncat2 bahagia sebagai ungkapan saking gembiranya dy.
* * * *
Hari2 eunkyo serasa ada kebahagiaan lagi seperti dulu.
”perasaan, akhir2 ini kau sering tersenyum, eunkyo...” tanya dongkyung ketika sedang makan malam dengan eunkyo.
”ah, jongmal...??” tanya eunkyo yg tidak percaya.
”apa karena sebentar lagi adalah pernikahan kita, sehingga kau bisa berubah sebahagia ini...?” tanya dongkyung seraya menggenggam tangan eunkyo.
Eunkyo tersentak pelan.
Dy lupa bahwa 5 hari lagi adalah hari pernikahannya dengan dongkyung.
”ah. mungkin juga, sih...~” jawab eunkyo ragu.
Entah mengapa, dy agak sedikit merasa bersalah pada seseorang.
”eunkyo-a... aku tidak sabar menunggu hari itu....” kata dongkyung sambil menatap eunkyo hangat.
”aku juga...” jawab eunkyo sambil tersenyum.
”siapa itu!” seru dongkyung kepada seseorang yg ada di belakang eunkyo dan berdiri.
Eunkyo tersentak. Dan menoleh ke arah belakangnya.
”ada apa..?” tanya eunkyo masi melihat keliling yg ada di belakangnya.
”tadi sepertinya ada seseorang yg sedang mengintip kita..” jelas dongkyung.
”mengintip...?”
”sepertinya orang itu aku pernah melihatnya...” gumam dongkyung.
”ah~ lupakan saja.”
* * * *
Setelah acara makan malam dengan dongkyung, eunkyo kembali ke dormnya untuk mempersiapkan barang2nya. Sebab lima hari lagi, dy akan menjadi milik seseorang yg memang dicintainya.
Tak lama, ada sebuah pesan singkat masuk ke handphonenya.
”selamat tinggal, semoga bahagia... by: heechul”
Eunkyo bingung dengan sms heechul yg aneh itu.
Langsung saja dy menghubungi nomer itu, tetapi nomer itu tidak aktif.
”kenapa dengan heechul?” pikir eunkyo.
* * * *
Esok paginya, eunkyo datang pagi2 benar ke halte. Dy berharap akan bertemu dengan heechul di sana.
Tapi, ternyata tidak. Dy sudah menunggu hingga bus yg biasanya mengantarnya ke kantor datang.
”kenapa dy tidak ada? Apa dy berangkat pagi2 benar...? atau mungkin dy sakit dan tidak masuk??” pikir eunkyo.
Akhirnya eunkyo memutuskan untuk segera berangkat kerja. Dan akan menjenguk heechul sepulang dari kantor.
Namun ternyata rencana eunkyo gagal. Dy pulang diantar oleh dongkyung. Sebab hari itu sedang tidak ada rapat.
Setibanya di depan pintu gerbang.
“gomawo sudah mengantar aku sampai sini..” kata eunkyo.
“yah~ aku hanya ingin memastikan keselamatanmu. Jah! Masuk sana.... di sini dingin.” Kata dongkyung seraya mendorong pelan eunkyo untuk masuk ke dalam gedung.
Eunkyo hanya senyum.
“jal jayo..” kata dongkyung.
* * * *
Hingga 5 hari kedepan, eunkyo tidak bertemu dengan heechul.
Dy juga sudah menjenguk ke rumah heechul, tapi tidak ada siapa2 yg datang untuk membukakan pintu untuknya. Niatnya untuk memberikan undangan pernikahannya, akhirnya diurungkannya.
Hari2 eunkyo yg sebelumnya sering diwarnai dengan senyuman, sekarang sudah tidak ada lagi.
Heechul seperti hilang ditelan bumi. Tidak ada yg tau di mana dy sekarang. Bahkan teman sekolahnya. Eunkyo sering mengirimkan sms kepada heechul, namun tidak pernah ada balasan dari heechul.
Dan hari pernikahanpun tiba.
Eunkyo tidak menemukan kehadiran heechul di sana.
Yah, dy tidak berharap banyak sih sebetulnya, sebab undangan pernikahan untuk heechul masih disimpannya di dorm. Sedangkan dy sekarang sudah harus meninggalkan dorm itu, karena dy akan tinggal di rumah milik dongkyung.
Sudah hampir 12 hari heechul tidak menampakkan kehadirannya.
Usaha eunkyo untuk mencari heechul ternyata memang sia2 belaka.
Sampai pada saat itu...
* * * *
”eunkyo~a” sapa seseorang dari sebrang.
Eunkyo masi diam. Dy sepertinya mengenal suara orang ini.
“siapa...??” tanya eunkyo.
Tapi tidak ada jawaban.
Dan sayup2 terdengar suara piano mengalun dari handphone eunkyo.
tidaklah usah saling bertemu lagi
mengatakan bahwa saat ini adalah saat terakhir untukmu, orang yg sangat aku cintai
meskipun kau mencoba untuk mengulangnya lagi, meskipun kau menangis, akulah satu-satunya yg mengatakan tidak dan berpisah.
aku selalu berpura-pura bahwa aku kuat
tapi aku adalah seorang pengecut yg tidak memiliki kepercayaan diri untuk menjagamu selamanya hingga akhir.
jangan mencintai orang seperti aku lagi
jangan membuat seseorang menunggu lagi
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu hingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu.. kumohon...
menyakitkan, kau mencoba untuk mempertahankan aku.
tapi aku adalah seorang pengecut yg tidak memiliki kepercayaandiri untuk memberi kebahagiaan kepada oranglain selain kamu.
jangan mencintai orang seperti aku lagi
jangan membuat seseorang menunggu lagi
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu sehingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu.
meskipun kita menolak perpisahan kita.
aku tidak dapat melakukan sesuatu kecuali memberimu kata perpisahan
jangan menangisi hal-hal yg sudah berlalu
jangan merindukan sebuah cinta yg sudah berlalu
seseorang yg hanya melihatmu dan membutuhkanmu
bertemu seseorang yg sangat mencintaimu hingga tidak dapat melewati hari-harinya tanpamu
kumohon, aku harap kau akan bahagia
tidaklah kita saling bertemu lagi….
“heechul...” gumam eunkyo yg ternyata tanpa disadari menangis.
Heechul tidak menjawab.
“mianhae..” lanjut eunkyo lagi.
“eunkyo~a. saranghaeyo…”
-f.i.n-
[Oneshot, G] Kehidupan Blok 13 - KEY?!!!-
Diposting oleh isjfanfiction | 1 komentar | Kamis, 08 April 2010Label: author;piasihamster, cast; hangeng/siwon/donghae/eunhyuk/sungmin, rating;G, tag;oneshot
Dorm 9
Mwo?!
Donghae merogoh2 kantong celananya.
“odie?” pikirnya panik.
Dorm 7
Ting!
Sungmin keluar dari lift sambil bawa es krim rasa stroberi campur labu.
Dy kaget ketika ngliyat donghae yg merayap2 di lantai.
“donghae-sshi? Waeyo?” Tanya sungmin heran.
“hyung?!!” dy berdiri dari merayapnya.
“kunciku ILANG?!”
“mwoya?” sungmin kaget.
“cepetan cari?!”
Dorm 8
“I want nobody, nobody but you!~” hyukjae keluar dari dormnya.
Dan juga sama kagetnya dengan sungmin.
”donghae-sshi.. sungmin-sshi... waeyo? Knapa merangkak2 di situ?”
”hyukkie-sshi. Tolong carikan kunci nya donghae...” pinta sungmin sambil meraba2 karpet lorong.
”ha? Apa beneran ilang??”
Hyukkie ikut membantu.
Dorm 3
”jinchaa!! Si fishy lama banget!!!” hangeng tidak sabar, kmudian menjemput donghae ke dorm donghae.
Ting!
Hangeng juga kaget.
”ya! Donghae! Kamu itu knapa, sih?! Uda kita tunggu dari tadi juga!”
”hyung! Kunci dormku ilang! Bantu aku nyari....”
”he? Kunci dorm ilang??”
Donghae ngangguk yakin.
”kalo gitu, cepetan cari! Bus jemput kita setengah jam lagi.”
Hangeng ikut nyari.
15 menit kemudian.
Dorm 10
”aigoo! Hangeng hyung ada di mana, sih? Masa nyari donghae aja sampe ke Indonesia....?” keluh siwon di ruang tunggu lobbi depan.
Siwon beranjak dari duduknya.
”aku ke sana aja. Kalian tunggu di sini aja, ya....”
Kyu en wooki. ”neee...”
Ting!
”hyung! Ayo cepetan! Keburu bisnya dateng....!”
”bntar! Kita nyari kunci dormnya donghae dulu....”
”ha?! Kunci dorm...?”
Siwon merogoh2 tas kecilnya.
”ini, kan kunci dormnnya donghae.... tadi dy nitipin ke aku, soalnya dy takut lupa...”
F.I.N
[Oneshot, G] You're gone
Diposting oleh isjfanfiction | 2 komentar | Sabtu, 27 Maret 2010Label: author;piasihamster, cast;hangeng, rating;G, tag;oneshot
“aku ajak kau ke suatu tempat…” kata hankyung tiba2.
”ke mana..?”
* * * *
Itu adalah kalimat terakhir yg diucapkan oleh seorang hankyung. Pemuda yang sangat baik hati, sabar, dan tampan. Namun sayangnya dia harus pergi di saat usianya masih tergolong muda.
Eunjong sudah tidak bisa berkata apa2 lagi. Dy syok dan bisa dikatakan kalo dy uda sudah berkali2 tak sadarkan diri.
”eunjong-a, tenang...” kata soojin, temannya.
Eunjong masi saja menangis di kamarnya setelah pemakaman hankyung selesai. Ditemani oleh teman2nya.
”eunjong, aku ngerti...” ucap soojin sambil merengkuh pundak eunjong.
”kenapa harus dy...?? kenapa bukan si PENABRAK SIALAN ITU?!! KENAPAAA?!!” seru eunjong karena saking frustasinya.
Hankyung, ketika sedang dalam perjalanan mengajak eunjong ke suatu tempat, dy tertabrak mobil yg sedang melaju cepat. Karena itu, dy terpental jauh hingga tak sadarkan diri. Dan dalam perjalanan ke rumah sakit, dy meninggalkan pesan terakhir kepada Eunjong, mianhae.
Namun ternyata Tuhan berkehendak lain, dy pergi ketika Ambulans tiba di rumah sakit.
* * * *
”Kau jahat, oppa...” gumam eunjong sambil menangis di sofa ruang tamunya.
Sekarang, sudah tidak ada lagi orang yg akan menemaninya tidur, tidak ada lagi orang yg akan memasakkan sarapan pagi untuknya. Tidak ada lagi orang yg akan mengucapkan ’selamat pagi’ untuknya, tidak akan ada lagi orang yg memperhatikannya lebih, dan satu lagi, sudah tidak akan ada lagi hankyung yg dulu. Hankyung sekarang sudah pergi. Ke suatu tempat di mana tidak ada seorangpun yg tau.
Tapi bagi eunjong, hankyung masi hidup.
Ya, masih hidup.
Hankyung masi hidup di ingatan eunjong.
Hankyung yg selalu menyapanya selamat pagi, hankyung yg selalu menemani eunjong ketika sendirian..
Dan hankyung adalah hankyung.
“kau bohong padaku! Kau berjanji akan menunjukkanku suatu tempat yg tidak ada seorangpun yg tahu, tapi mana...? aku belum melihatnya!!” seru eunjong sambil menatap foto hankyung yg tergantung di depannya. Foto hankyung yg tersenyum bahagia, terpampang di dinding dan memandang eunjong hangat.
“KAU BOHONGG!!” eunjong melempar bantal sofa yg dipeluknya tadi ke foto hankyung.
Sementara itu, di tempat di mana eunjong tidak bisa melihat, hankyung menatap eunjong dengan wajah iba.
Dy merasa menyesal telah mem’bohongi’ eunjong. Dy ingin sekali membuat eunjong bahagia. Tapi ternyata gagal. Dan eunjong sekarang sedang terisak di sana, namun dy tidak bisa membuatnya tenang.
Hankyung mendekat ke arah eunjong yg sedang menangis menatap fotonya yg tidak bersalah itu.
Tangannya mencoba untuk mengelus rambut eunjong, tetapi tidak bisa. Tangan hankyung menembus badan eunjong.
”oppa... kenapa kau meninggalkan aku sendirian di sini...? kenapa kau tega sekali meninggalkan aku sendirian... kau pernah bilang kalo kau akan selalu menemaniku hingga akhir, tapi sekarang?!! Kau pergi sendirian! Sendirian!! Kau tega, oppa....” seru eunjong meratapi foto hankyung.
Hankyung yg melihat keadaan itu hanya bisa menangis.
Dy sudah tidak bisa berbuat apa2 lagi. Semuanya sudah terlambat. Dan tidak akan bisa terulang.
Dipeluknya eunjong dari belakang. Walopun tangan2nya menembus eunjong, tapi dy yakin bahwa eunjong pasti bisa merasakan pelukan hankyung.
’deg!’
”oppa...?” eunjong tiba2 tersentak. Dy mengamati sekeliling ruangan.
”kau pasti ada di sini, kan oppa....?” tanya eunjong pada udara di sekitarnya.
Hankyung yg kaget dengan reaksi eunjong hanya bisa tersenyum dan menggumamkan beberapa kata. “aku di sini, eunjong...”
“oppa.... kau ada di sini, kan...??” tanya eunjong lagi. Pastinya dy tidak bisa mendengar ucapan hankyung.
Air mata hankyung menetes. Dy tidak menyangka ternyata ikatan batin mereka sekuat ini. Walopun eunjong tidak bisa melihat hankyung sekarang, tetapi dy bisa merasakan keberadaan hankyung.
”mianhae...” ucap eunjong tiba2.
Hankyung tersentak ketika eunjong mengucapkan kata itu.
”maafkan aku yg selama ini sudah membuat oppa repot, sudah membuat oppa marah, sudah membuat oppa sedih, membuat oppa capek, membuat oppa kecewa... maafkan aku...” lanjut eunjong.
Hankyung hanya diam memandang eunjong.
”aku berjanji, tidak akan lupa semua yg sudah diajarkan oppa padaku. Memasak, bertindak, bersikap, dan semuanya yg pernah oppa katakan padaku... aku tau, sebenarnya oppa tidak ingin seperti ini. Tapi....” eunjong mulai menangis lagi.
”....sebenarnya yg aku ingin sekarang hanyalah.... kau kembali ke sini....” lanjutnya.
Hankyung sekali lagi bergumam, ”aku juga...”
Dan apa yg diinginkan hankyung sekarang adalah, dy ingin mengucapkan salam terakhirnya pada eunjong.
Tiba2 angin bertiup kencang di sekitar ruang tamu.
Eunjong panik dan bingung.
“apa yg terjadi…?” pikirnya.
dan ada belaian lembut angin yg menyentuh pipinya. Hangat.
Eunjong membatu. Tidak tau apa yg sebenarnya terjadi, tapi dy menyimpulkan bahwa hankyung saat itu datang dan mengucapkan salam terakhirnya, saranghae...
* * * *
”aku ajak kau ke suatu tempat...” kata hankyung tiba2.
”ke mana, oppa...?” tanya eunjong bingung.
”ke suatu tempat di mana tak ada seorangpun bisa melihatku...”
”he?”
Karena penasaran, eunjong mengikuti apa yg dikatakan hankyung.
Mereka pergi dengan jalan kaki.
Kata hankyung, dy ingin mobilnya istirahat sejenak. Soalnya uda hampir sehari penuh mobil tu nggak brenti.
Ketika eunjong sedang mengeluarkan hapenya, bandul gantungan hape pemberian hankyung tiba2 lepas dan menggelinding ke arah jalan raya.
Hankyung yg melihat itu, langsung mengikuti ke mana bandul itu pergi.
Dan tanpa di sadari oleh hankyung, ada mobil yg melaju dengan kecepatan tinggi mendekat ke arahnya.
Seketika itu...
’DUAAAKK!!’
-fin-
[Oneshot, G] Surat Untuk Hangeng
Diposting oleh isjfanfiction | 0 komentar |Label: author;piasihamster, cast;hangeng/siwon, rating;G, tag;oneshot
“…..” hangeng mulai membuka matanya. Membelalak.
Segera dy melihat ke arah jam wekernya yg diletakkan di samping kasurnya.
“ JAM 8.24!!” serunya yg langsung beranjak bangun dari kasurnya.
“AKU TELAT!!”
Namun ketika dy akan melangkahkan kakinya ke arah lemari, dy kembali terduduk di kasurnya.
“hhehehehe…ck… aku lupa… aku kan sekarang sudah ada di cina… sedang masa tenang sejak sebelum natal kemarin…” gumamnya.
Tiba2 terdengar ketukan dari arah pintu kamar hangeng. “nak.. kau tak apa2…? Tadi ibu mendengar teriakan dari kamarmu… apa kau mimpi buruk atau…----“
“tidak apa2, ma.. Cuma terjatuh dari kasur… “ jawab hangeng agak bohong sedikit.
Dia tidak mau ibunya mengetahui kalau sebenarnya dia selama seminggu di cina ini, dia merasa kangen dengan aktivitas dia sebelumnya.
Hangeng segera beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk cuci muka, dan segera ke ruang makan untuk sarapan.
Hangeng membasahi wajahnya dua kali dengan air, dan melilhat bayangannya sendiri di cermin.
“hhh….. aku merasa sedikit berbeda… “
Sesampainya di ruang makan, ternyata sudah ada ibunya yg sedang mempersiapkan sarapan.
“tumben kau baru saja bangun, nak,,,? Memangnya kemarin malam kamu ngapain aja…?” Tanya ibunya.
Hangeng Cuma senyum dan menggeleng seraya melihat ke arah ibunya.
Dan.. sarapan pun berlanjut.
----
Setelah sarapan, dan bersih2 dapur, hangeng kembali ke kamarnya.
Dia mulai mengambil buku bimbingan belajar bahasa inggrisnya, dan membacanya di kursi belajar.
Tapi ketika dia baru mempelajari beberapa baris tulisan inggris tiba2 kata2 yang diucapkan ibunya tadi terngiang-ngiang lagi.
“entah kenapa …sepertinya kamu sedang menyembunyikan sesuatu……. Kau kangen mereka, kan…?”
Kalimat itu berputar terus menerus di kepala hangeng.
Dengan emosi dy menutup buku bahasa inggrisnya dan meletakkannya di meja.
“sebaiknya aku harus segera mempersiapkan barang-barangku untuk latian dance nanti…” katanya menghibur diri.
Dia menggeser satu demi satu pakaiannya yang digantung. Dan dia berhenti menggeser pakaiannya ketika melihat pakaian berwarna hitam pemberian dari heechul ketika mereka sedang ada acara di jepang.
Tiba-tiba terlintas gambaran-gambaran kenangan masa lalu ketika dia dan heechul sedang becanda bersama, dan tanpa diduga siwon menguping candaan mereka dan ikut mengobrol…
Sejenak hangeng mulai menikmati kenangan masa lalunya, dan tersadarkan oleh suara getaran handphone yg ada di atas kasurnya.
Ternyata itu adalah sms dari pelatihnya yang meminta hangeng untuk datang lebih awal karena jadwal dimajukan.
Hangeng langsung asal-asalan ambil baju di lemarinya dan segera memasukkannya ke tas ranselnya.
Selama latian dia terlalu asyik dengan gerakan2 baru yang baru diciptakannya itu, hingga terdengar suara lagu ‘sorry sorry’ yg menggema di ruang latian.
Hangeng seketika menghentikan dancenya dan melihat ke seluruh ruangan.
Ternyata itu adalah bunyi ringtone dari salah seorang murid yg ikut dance di situ.
Hangeng bengong dan disadarkan oleh pelatihnya.
“han… HAN!!! Latiannya uda selese.. cuaca makin dingin … jaga dirimu baik2 … ya..” kata pelatih.
Hangeng Cuma mengangguk mengerti.
Selama perjalanan pulang, ntah kenapa dia merasa tidak enak badan dan batin. Seperti ada yang mengganjal di dadanya. Tapi apa…?
Di rumah, dy tiba2 menjadi seorang yang pendiam. Ketika dipanggil oleh ibunya untuk bantu2 toko sebentar, dy langsung jalan masuk ke kamarnya. “maafkan aku, ma… aku untuk hari ini saja ingin sendiri….” Batin hangeng.
“kenapa seperti ini… aku …. Aku… aku sangat merindukan mereka… sangat.. sangat… “ gumam hangeng pelan dalam tangisnya.
“padahal sudah seminggu ini aku ada di cina.. tp kenapa aku merasa hari ini ada yg berbeda…? Kenapa…?” gumamnya sendiri.
Diliriknya kalender yg ada di atas meja kamarnya. Ternyata tanggal 27 desember.
“kemarin, aku menghabiskan natal dengan member yang lain… dengan siwon… donghae, ryeowookie… henry.. zhou mi… kyuhyun… padahal waktu itu aku benar-benar ingin menghabiskan natal dengan keluarga.. tapi sekarang setelah impianku terkabul… entah kenapa aku merindukan masa kemarin… kita mengobrol bersama-sama di tokoku bersama2 dengan mama… dan aku sekarang benar2 merindukan itu… “
Dia kemudia memulai untuk membuka-buka laptopnya dan membuka-buka foto kenangan masa lalu…
Tanpa disadari, air mata menetes dari matanya, dan jatuh di atas keyboard nya…
Kalian tau sendiri, kan.. hangeng adalah orang yang lembut hatinya.. dy lumayan mudah untuk terharu terhadap hal-hal menyedihkan yang dihadapinya.
Tiba2 terdengar sayup-sayup seperti suara siwon.
Hangeng langsung beranjak dari duduknya dan segera keluar untuk mengintip apakah memang benar itu siwon ato Cuma imajinasinya…
Ternyata itu memang benar siwon.. choi siwon.. dy datang ke toko dumpling hangeng untuk mengunjungi hangeng (tujuan utamanya) dan mamanya. Dia datang sambil membawa bingkisan kecil semacam hadiah yg diserahkan kepada mama hangeng.
Siwon duduk di salah satu sudut toko bersama dengan mama hangeng. Mereka terlihat sedang mengobrol asyik. Hangeng tetap mengintip.
“siwon… our bodyguard…..” gumamnya lirih.
Terlihat siwon sedang asyik bercerita dengan gesture khas nya.
Tiba2 terlintas di pikiran hangeng, kenapa hanya siwon yang datang ke sini…?
Kenapa tidak dengan member lain…? Bukannya skedul mereka belum selese sampe tanggal 30 besok…?
Pikiran hangeng berkelut tanpa adanya jawaban, hingga ketika siwon dan mama hangeng mulai beranjak dari duduknya dan siwon berpamitan.
Mama hangeng sepertinya akan memberikan bingkisan itu ke kamar hangeng. Cepat2 hangeng kembali ke kamarnya dan pura2 tidak tau apa2.
‘dok dok… nak… apa kau tidur…?” Tanya ibu hangeng.
“nggak ma,, ada apa…?” Tanya hangeng pura2 tidak tau seraya membukakan pintu kamarnya.
Ibu hangeng masuk ke kamar anaknya dan duduk di kursi hangeng.
“tadi siwon datang sambil membawa bingkisan ini…” cerita ibu hangeng.
Dada hangeng mencelos ketika ibunya menyebut nama siwon. Dy merasa kalo dia sangat ingin mendengar nama itu disebut di depannya sekarang. YA! Dia kangen dengan siwon.
“terus…? Apa yg mama katakan padanya…?”
“ya.. mama Cuma bilang kalo kamu sedang istirahat setelah latian dance.”
“jadi mama cerita smuanya…?”
“mama Cuma cerita kalo kamu sekarang akhir2 ini kegiatanmu adalah latian dance, les inggris, dan semacamnya… “
“terus.. siwon bilang apa aja…?”
“dia bilang kalo dy sangat merindukanmu, nak… dy pingin ketemu kamu tp ga bisa-bisa.. dy bener2 kangen kamu, nak….”
Hangeng terdiam.
“sudah.. mama mau kembali ke toko… “ kata mamanya sambil berjalan keluar kamar.
“AH iya, satu lagi.. kata siwon, sebenernya dia datang bersama dengan ryeowook, kyuhyun, dan donghae. Tapi mereka tidak berani ikut masuk karena mereka takut akan teringat kenangan mereka dulu… Cuma itu … nah mama kerja dulu yaa…”
Tanpa disadari air mata hangeng keluar.
Dibukanya segera bingkisan yang dibawa oleh siwon.
Kotak dengan ukuran tidak begitu besar itu dibuka oleh hangeng dengan rasa penuh penasaran.
Tampak foto mereka bertiga belas, difigura rapi. Foto mereka sedang tersenyum bahagia …foto yang mereka ambil dengan menggunakan kamera professional milik siwon.
Dan tak hanya itu..
Di bawahnya masi ada sebuah buku tebal berwarna hitam yang diduga itu adalah album foto. Hangeng segera mengambil album itu dan membukanya satu persatu.
Tertempellah foto pribadi mereka bertiga belas yang telah disusun rapi di tiap halaman di album itu. Tak lupa juga dengan keberadaan henry dan zhoumi.
Hangeng tetap menangis ketika membuka tiap halaman penuh di album itu. Ketika dy akan meletakkannya di lemari, ada sepucuk surat yg tiba2 jatuh.
Hangeng melihat itu dan segera memungutnya.
Ternyata itu adalah surat ucapan.
“hangeng hyung…
Selamat natal.. semoga hyung bahagia.. ^^
Ini aku, siwon, dan yang lainny, a Cuma Ingin bertemu dengan hyung.. tapi sepertinya sulit, karena mulai hari itu, hyung tidak mau bertemu dengan kami. Kami sangat sedih…
Maka dari itu, kami memutuskan untuk datang ke restoran, selain untuk bertemu dengan hyung, kami juga pingin bertemu dengan mama Yu..
Soal masalah hyung yang sekarang….
Aku masi tidak percaya kalo hyung telah melakukan itu…
Dan .. itu terlalu mendadak. Kita semua kaget.
Apalagi ryeowook… dy menangis setelah mendengar berita itu.
Tapi.. setelah kita mengadakan rapat dadakan dengan teuki hyung dan yang lainnya yg ada di korea…
Kita telah sepakat, hyung…
Jika itu memang terbaik untuk hyung… kita akan berbahagia untuk hyung….
Hanya saja… jangan sampai hyung melupakan kami…
Jangan melupakan jerih payah kita hingga bisa seperti ini…
Kami semua sayang hangeng hyung….. kau adalah kakak kami dan teman bagi heechul hyung dan teuki hyung…
Meskipun agak berat menuliskan ini.. tapi kalau itu memang keinginan hyung..
Semoga impian hyung tercapai… ^^
Haengbokhae…
Maafkan kita yang selama ini telah merepotkan hyung… ^^
Love,
Siwon choi “
***
NOTE:
jangan diambil serius.. ini cuma fiksi belaka.. ;D
kemungkinan sangat berbeda dengan yang aslinya... ^^
[Oneshot, G] Kehidupan Blok 13 - who is that girl?
Diposting oleh isjfanfiction | 0 komentar | Kamis, 25 Maret 2010Label: author;piasihamster, cast;superjunior, rating;G, tag;oneshot
Dorm 2
“dah kangin….~” sapa chullie ke kangin yg masih berdiri di dalam lift.
Chullie masuk dormnya sendiri.
Melepas sepatu, trus nyalain AC.
“ah~ jongmal… panas banget…” keluhnya sambil jalan ke kamarnya.
Dy kaget. Di atas kasurnya, ada tumpukan baju yg sudah bersih dicuci.
”he? Tumben ibu laundry nglipat pakaian.. biasanya kita2 disuruh ngambil di sana...” ucapnya sambil ngambil baju2nya en memasukkannya ke lemari.
”panas banget! Mandi dulu, ah~”
Dorm 5
Kangin juga tak kalah kagetnya setelah memasuki kamarnya.
”baju2 ku?” ucapnya.
Dy nyentuh tumpukan baju paling atas.
”masih hangat...”
Tiba2 dy langsung lari ke luar dormnya.
Celingak celinguk. Kira2 sapa yg uda melipat baju2nya.
Tapi, nobody there.
”gak mungkin banget kalo itu adalah bu laundry. Dy itu kan egois orangnya....”
Kangin masi bingung dengan dugaannya sendiri.
Dorm 13
”huhuhu....~”
Suara kyuhyun yg menggema di seluruh ruangan terdengar hingga luar.
”hyung jahat!! Padahal aku kan pingin nyuci ini...!!” ucapnya lagi sambil memeluk celana nya.
Dy masi kesal dengan apa yg baru saja dilakuin bummie tadi pagi.
Gara2 kudu nunggu bummie ganti baju dulu, dy ketinggalan jatah nyuci gratis di Ibu Laundry.
”huwaaa~ aku kan nggak bisa nyuci....”
”aku kan sibuuuuuk~~~~”
Isaknya.
Selang 3 menit setelah penjelasan di atas. Dan kyuhyun masi saja nangis...
Tiba2 terdengar pintu dormnya diketuk oleh seseorang dari luar.
”nuguya?” pikir kyuhyun.
”nggak mungkin kalo donghae hyung lagi... kalo misal yg ngetok pintu adalah member suju, pastinya mereka langsung masuk lah~” pikirnya lagi.
Pintu diketuk lagi dari luar.
Kyuhyun perlahan2 mendekat ke arah pintu masuk sambil mengusap air matanya.
Dg suara serak, kyuhyun mencoba tuk tanya. *suara seserak apapun, kalo itu kyuhyun, pasti tetep bagus...=.=* “nuguseyo?”
Tidak ada jawaban dari luar.
Kyuhyun mulai curiga.
“nuguya?” pikirnya. Kmudian mengintip ‘seseorang’ itu dari lubang.
“mwo? Seorang yoja? Nugu??” kepala kyuhyun mulai memikirkan hal2 yg nggk penting.
Tanpa pikir panjang, kyuhyun langsung ngebukain pintu.
Terlihatlah yoja yg tadi di intip kyuhyun dari dalam.
Dorm 10
“aisssh!! Knapa i-podku en hapeku bisa ketinggalan...” keluh siwon sambil memasukkan kunci ke ke lubang kunci.
Setelah pintu terbuka, dy seperti mendengar suara seseorang sedang ngobrol.
Siwon mengernyitkan alis.
”hm? Yg ada di sini kan Cuma kyuhyun...trus dy ngobrol sama sapa...?” pikir wonnie heran.
Karena penasaran, dy langsung menyelidiki suara2 misterius itu.
Dg hati2 dy ngintip dari balik tembok.
Matanya terbelalak.
”kyuhyun dengan seorang yoja?? woow??”
”sepertinya mereka lagi asyik ngobrol... kira2 apa ya yg sedang mereka obrolin...?”
Sewaktu pikirannya berkelut tntang yoja misterius itu, tiba2 dy teringat akan perintah manajernya untuk segera kembali ke tempat syuting setelah ngambil barang2.
Dorm 3
”it’s gonna be me!” hangeng keluar dormnya sambil nyanyi lagu Me dari Suju M.
Sewaktu ia sedang ngunci pintu, terdengar bunyi ‘ting!’ dari arah lift.
Hangeng noleh.
“ah, hyung!” panggil wonnie yg baru aja turun dari lantai 4.
“won? Dari mana? Nggak ke lokasi syuting…?” Tanya hangeng seraya memasukkan handphone nya di saku celananya.
“aku baru aja ngambil hape en i-pod. ntar kalo misal ada telpon dari ’dy’ pasti bakalan salah paham gara2 nggk aku angkat2…” jelasnya
Hangeng en wonnie jalan beriringan ke lobi.
”oiya, hyung. Hyung kenal nggak. Cewek yg berambut panjang, kira2 tingginya segini... trus kulitnya putih...”
”he? Sapa? Aku nggak kenal...” jawab hangeng sambil ngasih kunci kamarnya ke petugas.
”masak... trus tu cewek sapa, ya? Kok aku lum pernah liyat sebelumnya..”
“kamu liyat cewek itu di mana?” tanya hangeng lagi. Mereka Sekarang sudah ada di luar gedung.
“tadi dy ngobrol sama kyuhyun…”
[evening]
Pintu masuk
‘ah~ capek banget….” Keluh sungmin, dy langsung duduk di sofa tamu.
Hyukkie nyusul. “ditambah lagi belulm nglipat baju, juga…” keluhnya.
“shindong-a tolong ambilkan kunci dorm ku sekalian…yah…” pinta sungmin yg tenaganya sisa 5watt.
“oke… tolong kunci dorm 7 juga…” ucap shindong ke petugas jaga kunci.
“shindong-hyung. Dorm 8 sekalian, yaa….” Ucap hyukkie tiba2.
“skalian dorm 8, yaa…” ucap shindong lagi.
Tuki masi sibuk dengan manajer. Mereka masi membicarakan skedul besok.
”nih!” shindong ngasi kunci ke sungmin en hyukkie.
”oiya. Betewe, mana yesung hyung?” tanya shindong.
“o, dy uda pergi ke kamarnya duluan. Soalnya ada sesuatu yg belum dy selesaiin..” jelas sungmin.
”ting!” suara berasal dari lift.
”ah, kalian baru pulang ternyata...” sapa kangin.
”ah, hyung...” sapa shindong.
”mau kmana, hyung...?” tanya sungmin.
”mau ke supermarket di depan. Knapa? Mo nitip?”
”nggak. Ntar ujung2nya jg aku disuru bayar... 2kali lipat lagi...”
Kangin mrenges.
”eh!” kangin teringat sesuatu. ”kalian ingin aku kasi tau nggak...”
Nggak ada jawaban. Mereka lg nggak mau ngedengerin cerita geje kangin.
”tadi, di kamarku tiba2 baju yg tadi pagi aku free laundry-in, uda terlipat rapi di atas kasur...”
”HAH! JONGMAL?!!”
Dorm 6
Karena penasaran, shindong segera pergi ke dormnya.
”apa benar yg dikatakan kangin hyung tadi...?” pikir shindong sambil berusaha membuka pintu kamarnya.
Terlihat suasana dormnya masi sama seperti sebelum dy berangkat perform td...
Shindong kmudian berjalan ke kamarnya.
Dan ternyata benar. Pakaian2 nya yg tadi pagi dititipin ke ibu laundry uda rapi di atas kasur.
”nggak mungkin kalo ini ibu laundry. ..” shindong ternyata jg memikirkan apa yg dipikirkan yg lain.
Dorm 7
Di saat yg sama ketika shindong nemu baju2 nya rapi di atas kasur. Sungmin juga demikian.
”wah~ uda rapi....” sungmin dengan senangnya segera memasukkannya ke lemari bajunya.
”aku harus segera telpon ke ibu laundry nih....”
[tulilulilut]
”yoboseyo~” sapa sungmin.
”yoboseyo? Nuguseyo?” tanya ibu laundry.
”sungminiyeyo...ajumma... kamsahamnida atas baju2 yg sudah dilipat rapi di kamar saya, yaa...”
”oo~ itu yg nglakuin keponakan saya. Sama2 nak sungmin... oiya. Beritahu yg lain, kira2 free laundry nya sekitar 2 minggu lagi. Dan jangan sampai lupa,yaa. Jangan seperti kyuhyun tadi pagi. Dy nangis2 gara2 telat ngumpulin baju..”
”oh~ ne. Arasseo ajumma.... annyonghaseyo~”
Kyuhyun nangis...?
Dorm 8
”tumben, kangin hyung nggak bo’ong...” ujar hyukkie sambil memasukkan baju2nya ke lemari.
Tiba2 ada telpon dorm hyukkie bunyi.
Dy yg lagi asyik milih baju, langsung lari ke arah telpon.
“yoboseyo~?” tanya hyukkie.
“yoboseyo? Hyukkie-sshi?” sapa sungmin.
“ada apa, sungmi-a…?”
“apa di tempatmu juga dilipat baju2nya…?”
“he’e… tapi sapa ya yg uda nglipat baju2?”
“itu, keponakannya Ibu laundry…~”
“cewek…?”
“mmm…. Molla. Aku lupa tanya…. XD”
“=.= dasar sungmin-a… ya udah, aku mo mandi dulu… annyong~”
Yang mana, ya??
Dorm 1
tuki jalan ke arah dorm nya sambil mempelajari skedul mereka.
Dy membalik2 kertas yg dipegangnya.
“kayaknya… rapat nanti malam bakalan ditunda…”
Tuki membaca jam tangannya.
“Sekarang sudah jam setengah sembilan. Secara pastinya mereka nggak bakalan mau rapat..” gumam tuki.
Tiba2 ada yg menepuk punggungnya.
”hyung!”
Tuki kaget. Noleh.
”ah, kibum-a... tumben pulangnya nggak larut?” tanya tuki.
”tadi sutradaranya lagi sakit perut. Trus katanya, syuting dihentikan dulu....” jawab bummie.
”gimana, hyung? Jadi rapat malam ini...?” tanya bummie lagi.
”e, itu. Sebenernya sih jadi, tapi ini uda jam setengah sembilan. Ditambah lagi, mereka baru aja pulang. Aku yakin kalo mereka pasti nggak mau...”
”o- gitu. Ya udah deh. Ntar kalo rapatnya jadi, aku dikasi tau, ya… takutnya ntar aku uda bobo duluan… hehehe…”
Kibum melanjutkan jalan ke arah lift.
”eh, kibum-a!”
Kibum brenti jalan. ”ne?”
”tumben dirimu senyum2... lagi seneng,ya?” tanya tuki lagi di depan pintu dormnya.
Kibum hanya tersenyum. “ah, hyung. Tau aja… hehe…” dy masuk lift.
Dorm 12
Ketika pintu lift akan menutup, tiba2 ada yg membukanya lagi.
“tunggu! Tunggu!” treak seorang yoja.
Kmudian kibum reflek memencet tombol pintu lift agar terbuka.
“fiuh~ untunglah..”
Kibum heran. “dy siapa, ya? Apa cleaning service yg baru?” pikir bummie.
Kibum tanpa sadar dari tadi memandangi yoja itu.
Karena merasa seperti sedang diperhatikan oleh Kibum, dy Tanya.
”eee, ada apa, ya? Apa ada yg salah dengan penampilan saya?” tanya yoja itu.
Kibum kaget dari lamunannya. “a, nggak. Bagus kok...” jawab kibum ngasal.
”ah~ syukurlah... aku kira ada sesuatu yg salah di pakaianku.” kata yoja itu lega sambil merapikan rambut panjangnya.
Dy hanya setinggi pundak kibum. Jadi yoja itu harus mendongakkan kepalanya untuk melihat kibum.
Tiba2 kibum menjulurkan tangan kanannya.
Yoja itu kaget.
”kibum... kim kibum...”
”ah, iya.” yoja itu membalas jabatan tangan kibum. “han sae, lee han sae…” lanjut yoja itu.
“mau ke…?”
“lantai4.”
Ting!
Pintu lift terbuka. Dan sudah berdirilah Kyuhyun di sana.
Kyuhyun kaget. “han, hansae…?”
“oppa…?”
Kibum uda keluar dari lift tapi dy masi ada di situ. Di samping kyuhyun.
”kok baru datang? Aku uda nunggu dirimu dari tadi...” ucap kyuhyun.
”mianhae...”
Kibum menepuk punggung kyuhyun. ”kyu, nuguya?” kibum menunjuk yoja itu dengan dagunya.
”oh, ini hansae. Dy keponakan Ibu laundry. Hansae, ini kibum. Kibum, ini hansae...”
”kami uda kenalan tadi di lift. Yasud aku mo balik ke dorm lagi. Capek...”
Kibum berjalan ke arah dorm nya setelah melambaikan tangan ke kyu en hansae.
Dorm 4
”AISSSHH!!! Gak bakalan bisa selese hari ini, nih!!” keluh yesung yg lagi sibuk dengan komputernya.
Kmudian dy melirik jam dindingnya.
”jam 9.30pm... betewe, rapatnya jadi nggak sih...?”
Dy nyaut hapenya yg ada di samping kibor.
”hyung!” sapanya. ”hari ini jadi rapat?” tanyanya.
”jadi. Tapi diundur nanti jam 10 pm. Awas lo ya kalo nggak dateng!” ancam tuki.
“iya, iya… yasudah. Annyong~”
“he, tung-“ yesung menutup telponnya.
“sayang pulsaku…” gumamnya.
“daripada ntar ngantuk, trus ga dtg rapat, trus dimarahi tuki… mendingan aku pergi beli kopi dulu di depan.”
Yesung mengambil jaketnya.
Kmudian keluar dari dormnya.
‘ting!’
Muncullah donghae dari arah lift.
“hyung! Nanti dateng, lo!”
“iye, iye…” jawab yesung males.
“hyung mo kemana?” tanya donghae.
”mo ke supermarket depan situ. Lo sndiri?”
”aku juga mo ke sana....”
”ya udah. Barengan...”
Tak lama, dari arah pintu masuk muncul kyuhyun yg baru pulang dari jalan2nya. Dan ternyata dy jalan2 bersama Hansae.
”hyung! Itu kyuhyun sama sapa?” tanya donghae sambil mendekat ke arah yesung.
”eh, tu cewek sapa...?” guman yesung.
Tiba2 kyuhyun melambaikan tangan kepada Hansae, en pergi masuk gedung, menuju ke lobi untuk minta kunci dorm nya.
”Kyuhyun-a!”
Kyuhyun noleh ke arah seseorang yg tadi memanggilnya.
”ah, hyung! Ada apa...?”
Yesung berlari2 kecil menuju tempat kyuhyun. Donghae mengikuti.
”tadi cewek itu sapa?” tanya yesung tanpa basa basi.
”dy Han-sae..Lee Han sae… dy keponakan Ibu laundry....”
-F.I.N-
[Oneshot, G] Mini Drama [U]
Diposting oleh AL | 0 komentar | Rabu, 03 Maret 2010Label: author;piasihamster, cast;hangeng/siwon/kibum/kangin/leeteuk, rating;G, tag;oneshot
“aahh~ lama kelamaan diriku bosan juga ya di sini...” keluh Heechul.
“aku uda bolakbalik ni majalah mpe sepuluh kali,,, tapi isinya sama aja...” katanya sambil ngambil majalah yg dimaksud tapi dikembalikannya lagi.
“fuuuuuhhh~” dy mainan pony rambutnya. Ditiup2.
Tiduran lagi di kasurnya. Berguling2 ria. Tapi nggak se attraktif biasanya.
“aahh!! Bosan!! Mana pulsa abis, lagi...!!!” dy ngintip layar ponselnya.
Dy mencoba tuk bangkit dari rebahannya. Dy hanya bisa duduk di kasurnya. Mengulur tangannya panjang2, nyoba nyentuh lappie yg ada di depannya.
Tapi tetap tdk berhasil.
“aduhh!! Siwon gimana, sih!! Naruh lappie ku kok di tempat yg ga bs aku jangkau!!” keluhnya lagi sambil mukul2 kasur.
Dy kembali tidur.
Meraih remote tv yg ada di sampingnya.
“acara nggak ada yg bagus pula...” gerutunya sambil mindah2 channel.
Karena nggak ada acara yg bagus, dy matiin lagi tu tv.
Dy mencoba tuk tidur... mungkin aja dy bisa ngimpiin konser ber13 lagi...
Heechul. Dy mengalami kecelakaan sekitar 2 minggu yg lalu. Kakinya patah. dan setelah operasi, dy diberi sebuah ‘kaki palsu’ yg biasa disebut dengan PEN. dy boleh keluar dari rumah sakit setelah tiga minggu.
Dan tidak boleh melakukan hal2 yg membahayakan kakinya dan jiwanya. Hati2 dalam berjalan. Karena kakinya harus segera dioperasi lagi 3 bulan kemudian jika kondisinya bener2 uda sembuh dan siap tuk dioperasi.
Jauh dari kamar heechul...
**kibum’s side.
Dok! Dok! Dok!
Terdengar suara pisau yg memotong beberapa sayuran siap dimasak.
“AU!!” treak Kibum.
“aduh!! Teriris lagi, nih!!” rintihnya sambil menatap ujung jari telunjuk kirinya yg berdarah.
Dg sigap, dy lgsg ngambil plester yg uda dy siapkan di saku celananya.
Kira2 uda ada delapan plester yg nempel di kedua tangannya.
Stlah menempelkan plester, dy mncuci tangannya. Dan memulai tuk memotong lagi.
“hyung, aku akan tetap berusaha. Walopun aku memang tidak pintar masak, aku akan berusaha melakukan yg terbaik.” Batin kibum sambil memotong.
. . . . . . . . . . . . .
“fiuhh~~ finally, selesai juga memotongnya...” ujarnya sambil mengelap keringat.
“oke, abis ini,,, mmmm...” dy mengamati sekitar.
“oiya bikin bumbunya dulu....”
Di dalam dorm, kibum hanya sendirian. Semua temannya sedang menghadiri acara.
Namun kibum minta izin ke tuki untuk absen dalam acara ini.
**Heechul’s side.
“Masukkk...” ujar Heechul setelah mendengar pintu kamarnya diketuk.
“annyeong, hyung....” sapa siwon.
Dy datang bareng kangin en tuki.
“hanya kalian?” tanya Heechul.
“iya, hanya kita. Soalnya mereka uda sibuk ma jadwal mereka....” jawab Tuki.
“yahhh~” heechul manyun.
“memangnya kenapa? Kamu nggk suka dengan kedatangan kami??” tanya Tuki.
“Bukan itu,,,” jawab Heechul. “gomawo uda datang...” lanjutnya cepat
“hyung, memangnya dy sampe sekarang belum datang juga jenguk hyung??” tanya siwon yg biasanya jadi tempat curhat heechul.
“belum...” jawab heechul sambil menggelengkan kepalanya.
“mmm, gimana kalo aku yg mengajaknya ke sini?” tawar siwon.
“aahh,,,andwe... nggak usah...” larang heechul.
“sebenarnya, sapa sih yg sedang kalian bicarakan ini?” tanya kangin yg tadi ngedengerin pembicaraan siwon en heechul.
“jangan2 seorang yoja, ya?” tebak tuki.
“ani~...” jawab Heechul.
“trus?”
“mmm....*melirik siwon* dy itu...” heechul tidak berani mengatakannya.
“dy itu kibum.”
“ha? Kibum?” kangin en tuki bingung.
“bukannya kau dan kibum sangat dekat...” tanya tuki.
“masa dy lum jenguk hyung sampe sekarang???” tanya kangin. Heechul ngangguk.
“ya… kita memang sangat dekat.” Selas heechul. “mm... tapi....beberapa jam sebelum kecelakaan, di tempat syuting, kita saling adu pendapat, dan endingnya, kita jadi saling mengejek. dalam keadaan emosi, aku pulang ke dorm. Pingin tidur lebih cepat dan berharap percekcokan ku dengan kibum hanyalah mimpi... tapi, ternyata aku malah mengalami kecelakaan dan... yah sampai sekarang, kami berdua belum ketemu...” cerita heechul.
“kasian sekali kalian berdua...” ujar tuki menanggapi cerita heechul.
“kasian kenapa, hyung?” tanya heechul yg kaget dengan perkataan tuki.
“ya, kasian. Persahabatan kalian hancur gara2 masalah sepele, dan ....”
“Persahabatan kami tidak akan pernah hancur!!” Heechul memotong perkataan tuki. “Hanya saja sekarang...”
“Sekarang kenapa?” tanya tuki lagi yg tadi tdk trima heechul memotong perkataannya.
“Hanya saja, sekarang, persahabatan kami, sedang istirahat sebentar agar bisa mengintrospeksi diri...” lanjut heechul dengan nada pelan.
“kuberitahu, ya hyung... sebaiknya, kalian harus segera baikan...” kata Kangin.
“Aku juga tau itu, yongwun..!!”
**kibum’s side
Tercium aroma enak dari arah dapur dorm.
“hhhhmmmm... kyknya enak, nih... dicium dari baunya,,,, uda bikin ngiler...” kata hangeng yg ternyata uda pulang dari acaranya.
“ah, hyung... gimana, cobain, deh...!!” tawar kibum.
Hangeng mencicipi masakan kibum.
==========
“huhu...jadi diriku harus mengulang lagi???” tanya kibum ke hangeng yg baru aja muntah2.
“masakanmu, terlalu banyak garamnya!! Asin banget!! Wwwuuueeeee” kritik hangeng.
“yah, kyknya aku memang harus ngulang dari awal...” katanya sambil menatap kesepuluh jarinya yg sekarang uda penuh dengan plester.
“kalo gitu, mau aku bantu?” tawar Hangeng.
“boleh, lah...!!!”
Kibum sumringah... ^__________________________^
**Heechul side
“krrrruryyuuuuukkkkk~”
Siwon, tuki en kangin noleh ke arah heechul.
Heechul menatap balik ke arah mereka.
“wae?” Tanya heechul yg merasa nggak enak ditatap mereka.
“kau belum makan, ya?” tanya tuki.
“iya, nih.... makanan di sini nggak enak..”
“walopun nggak enak, tapi hyung kudu makan....” ujar siwon.
“maka dari itu,,, aku tadi ngira kalian ke sini bakalan bawa apaaa kek, ternyata... ga bawa apa2...”
“ah~ mianhae...” jawab siwon.
“kalo gitu, hyung mo dibeliin apa??” tawar siwon yg merasa bersalah pada heechul.
“terserah, yg penting bisa ngebikin perut gw diem.”
“Oke, tunggu dulu, hyung....” Siwon keluar bareng ma tuki.
“hhhh~ sepi banget, ya... bosen diriku...” kata heechul.
“jadi pingin cepet2 nikah...” lanjut heechul.
“hue?? Nikah ma sapa, hyung?” kangin kaget dg ucapan heechul barusan.
“sama sapa, ya...? sama kamu aja gimana??” jawab heechul becanda.
“hyung!! Aku masi normal!!!!!” kangin menjauh dari heechul. Ngeri.
“iya,iya, aku juga tau...Cuma becanda juga! Percaya amat, sih... tolong ambilin lappie ku donk!!” celetuk heechul sambil nunjuk2 ke arah lappienya yg jaraknya jauh.
“ah, hyung... walopun hyung becanda, tapi wajah hyung kyk beneran pingin nikah....”
“iya, iya...aku juga tau.... cepetan ambilin lappie ku...!!”
Kangin ngasih lappie heechul kpd heechul.
**kibum’s side.
“mana, aku mo coba....” hangeng nyoba masakan yg baru aja dy en kibum buat.
“gimana, hyung?” tanya kibum penasaran.
“mmmmm~ enak. Uda pas rasanya....” jawab hangeng dengan wajah lega. Soalnya nggak keracunan kyk tadi.
“jongmal?? Wwuaaa~~ kalo gitu, aku bungkus dulu, deh....” kata kibum sambil nyari wadah makanan di lemari.
“dibungkus? Buat sapa?” tanya hangeng.
“ini, mau kuberikan ke heechul hyung...” jawab kibum dengan wajah gembira.
“aku sampe sekarang, belum menjenguknya, sejak kecelakaan itu...” cerita kibum.
“mwo? Dua minggu ini, kamu belum pernah sekalipun ke rumah sakit????” kata hangeng kaget.
Kibum ngangguk2.
“sebenarnya ada apa, sih?” tanya hangeng penasaran.
“dulu, beberapa jam sebelum kecelakaan, aku dan heechul hyung, sempat terlibat dalam adu mulut. Kami saling mempertahankan pendapat kami masing2. itu terjadi sewaktu kami ada di tempat syuting.
Mungkin, uda kebiasaan heechul hyung yg nggak kepingin masalahnya mnjadi berat, dy langsung pulang. Tapi, tak lama kemudian, aku yg masi di lokasi syuting, kaget setelah diberi tahu kalo heechul hyung mengalami kecelakaan sampai mengakibatkan dy tidak sadarkan diri. Aku panik bukan main...
“setelah heechul hyung ada di rumah sakit, aku tidak berani menjenguknya. Padahal aku pingin banget menjenguk dy.
Jadi selama 2 minggu ini, aku uda mikir matang2, kalo aku akan menjenguk heechul hyung akhir minggu ini. Dan aku ingin minta maaf pada heechul hyung tentang kejadian yg lalu....
“aku berpikir lagi,, masa aku ke rumah sakit tidak membawa apa2?
Tiba2 aku teringat. Kalo heechul hyung pernah cerita kalo dy tidak begitu suka dengan makanan rumah sakit. Soalnya waktu kecil dy pernah mengalami sesuatu yg tidak akan pernah dy lupakan seumur hidup tentang makanan rumah sakit.
Dan muncullah ide untuk memasak makanan kesukaan heechul hyung dengan usahaku sendiri...” cerita kibum.
Dan bungkusan makanan uda dikemas dengan rapih, dan siap diberikan kepada heechul.
“wah, kibum,,,kamu itu ya...sekali disuruh cerita,,, panjangnya bukan main... tapi kalo nggak disuruh cerita, dieeeem banget! Kyk patung!...” celetuk hangeng.
Kibum hanya membalas perkataan hangeng dengan senyuman mautnya.
“hyung, setelah ini, tolong antar aku ke tempat heechul hyung.” Pinta kibum.
“Oke...” hangeng menyetujui.
**heechul’s side.
“hyung, jongmal mianhae.... makanan yg tadi uda aku belikan buat hyung, tanpa sengaja jatuh en keinjak ma tuki hyung...” cerita siwon dengan wajah menyesal.
Heechul hanya bisa melongo. Berpikir, kalo perutnya tak lama lagi bakalan karaokenan untuk yg kesekian kalinya.
Dy berharap moga2 ada seseorang yg bawain dy makanan. Asal bukan makanan rumah sakit...
“chullie,, mianhae...” tuki menyesal bukan main. Soalnya dy tau, kalo heechul marah kyk gimana... *so scare...*
Heechul sbenarnya pingin marah, tapi tdk jadi.
“hhhhh...” heechul menghela nafas.
“percuma diriku marah2, buang2 tenaga saja. Yg kubutuhkan sekarang seseorang yg bawain makanaaaaannn!!!!” heechul stres.
“hyung, tenang....” katan siwon taku.
“guys, katanya nanti hangeng hyung mo datang ke sini...” sela kangin.
“Yongwun. bilang ke dy, tolong bawain makanan yg enak. Diriku sangat kelaparan di sini!!!” kata heechul.
Kmudian kangin menuliskan apa yg tadi barusan dikatakan heechul.
Tak lama kemudian balasan dari hangeng datang.
“kata hangeng hyung, dy bakalan bawa sonmul en makanan buat heechul hyung...” jelas kangin.
“Ha? sonmul??” tuki en siwon heran.
“ah, terserah. Bawa hadiah ato apalah,, yang penting bisa dimakan...” kata heechul gembira.
**kibum’s side
“hyung, aku nggak berani masuk nih... gimana kalo hyung aja yg bawa makanan ini. Trus aku titip salam ke heechul hyung...” kata kibum ragu.
“kibum! Nggak. Pokoknya kudu kamu yg nyerahin ini ke heechul hyung. Aku nanti yg masuk duluan, trus pas aku bilang ‘aku bawa hadiah’, lo kudu harus segera masuk ke kamar.”
“tapi, hyung.... aku takutnya dy masi marah~”
“kibum. Yakinkan dirimu kalo dy uda tidak marah. Kalo misalnya dy masi marah, nanti aku yg akan bantu kamu... okey?? Ayo, masuk!!” hangeng narik tangan kibum ke arah kamar heechul.
“tok, tok...” hangeng ngetuk pintu kamar heechul.
“masuk,,,” terdengar suara heechul yg mengisyaratkan kibum en hangeng masuk.
**author’s side
“masuk...” kata heechul.
“annyong, hyung... oh, ada kalian juga....” sapa hangeng.
“annyong... mana makanannya? Aku lapar sangat!!”
“tenang, hyung,, selain bawa makanan, aku juga bawa hadiah...” jelas hangeng.
Kemudian dy mengisyaratkan seseorang untuk masuk.
Dan...
Kibum membuka pintu lebar2.
“annyeonghaseyo...” sapa kibum sambil membungkukkan badan.
Heechul yg kaget dg kedatangan kibum. Hanya bisa diem. Nggak tau kudu ngapain. Soalnya masalah percekcokan dy dg kibum, berbeda dg biasanya.
“annyonghaseyoo...” jawab yg lain kecuali heechul.
Heechul hanya bisa menundukkan kepalanya. Tdk berani menatap kibum.
“kibum, apa itu yg kamu bawa?” tanya siwon.
“ah, ini... buat heechul hyung. Semoga lekas sembuh.” Jelas kibum.
“spertinya, heechul hyung masih marah,,,? Dy tidak menatapku sama sekali...” batin kibum.
Kibum kemudian menyerahkannya kpd heechul.
“heechul hyung...” kata kibum.
Heechul masi belum berani menatap kibum.
“hyung, aku bawakan makanan buat hyung. Aku tau kalo hyung tidak suka dengan makanan rumah sakit. Gr2 hyung punya kenangan buruk dg itu. Makanya, hari ini, aku bawakan makanan buat hyung. Selama dua minggu ini, aku tidak menjenguk karena aku berlatih tuk memasak makanan kesukaan hyung. Aku harap hyung menerimanya....” jelas kibum sambil meletakkan bungkusan makanannya di samping kasur heechul.
Kmudian, siwon mengambil dan membukanya. Dy kaget dg apa yg dilihatnya.
“hyung, lihatlah apa yg sudah kibum buat untuk hyung. Dy sudah berusaha, hingga jari2 tangannya cedera kyk gitu.” Kata hangeng membantu kibum.
Siwon segera menyerahkan makanan itu ke pangkuan heechul.
“hyung, ini...” katan siwon.
Heechul melirik ke arah makanan yg dibikin kibum untuknya.
Ternyata ada pesannya....
“hyung, mianhae...” kata kibum setelah heechul membaca pesan itu. *dan itu adalah isi pesan kibum*
Badan heechul bergetar. Dy menahan tangis. Namun memang sudah tidak bisa dy tahan lagi. Dg wajah menunduk dy menangis.
Kibum yg melihat hyungnya menangis, merasa tersentuh dan ikut nangis. Kmudian dy memeluk hyungnya itu.
“kibum~ah, jongmal mianhae...”
END-
[Oneshot, G] perumahan RWT
Diposting oleh isjfanfiction | 0 komentar | Minggu, 07 Februari 2010Label: author;piasihamster, cast;superjunior, rating;G, tag;oneshot
RWT adalah sebuah perumahan yang terletak di salah satu kota terpencil di korea.
Yap! Sangat terpencil.. hha.. dan katrok alias ketinggalan jaman. Ckckckc.. kasian nian tempat ini.. TAPI TAPI.. jangan putus asa dulu buat baca ceritanya.. XD aku kan belum selese cerita… hha… yg katrok itu Cuma orang2 golongan tua.. =_= dan pastilah yg muda tw tntang teknologi…
Tapi ya berhubung tempatnya terpencil dan agak terpojok… jadi mgkin agak telat dikit lah.. *alah opo lho*
Betewe sudah adakah yg tau singkatan dari RWT itu…? Err.. bukan.. bukan Rumah Warga TROT ato semacamnya, tapi RWT itu adalah RuWeT hhahha…
Penghuni di perumahan ini hanya 13 orang… tapi Cuma ada 9 rumah … DAN jangan salah.. perumahan RWT itu bener2 rame. Ga malam ga siang, gak kapanpun mesti ada deh maslah.. =_=.
Prinsip dari perumahan ini adalah… “one for all, all for one…” jadi kalo ada yg rugi, rugi bareng, kalo ada yg untung, untung bareng.. ^^ *TUKI: EMOOOOHH!!*
Okay… lemme tell you about the MOST POPULAR story in RWT komplek… hha
Sebelum dimulai… dimohon untuk tidak kaget kalo ada hal2 yang berbau Indonesia tiba2 masuk sini, anggep aja di kota itu uda ada percampuran budaya antara Indonesia dan korea .. hha
Dan satu lagi, ini hanya fiksi belaka. Jangan diambil hati beneran, dan minta maaf kalo misalnya emg menyakiti hati kalian yg baca… tell me.
***
“ah.. hyung… aku harus berangkat sekarang…” kata kangin sambil keluar dari rumahnya yang tinggal bersama heechul.
“….*sruksruk àgaruk2 rambut* neeee… palli torawa...” kata heechul.
“jah hyung… aku kan kejar setoran, hyung. Kalo pulang cepet… nggak dpt untunglah aku… “ timpal kangin sambil pake sepatu sneakers bututnya.
“Ck! Ga tau apa?? Gw tu kerja sampe lewat tengah malem hari ini!!!! Lo tau kan kerjaan gw sebagai kernet bus kopaja?!! Lo pikir Cuma treak2 gt gampang…?!!!” bentak heechul yg tb2 terbawa emosi.
“HYUNG! Knapa sih pagi2 uda bikin ribut?!!! Aish!!!” kangin bangkit dari duduknya dan langsung berjalan ke arah angkotnya.
“HEH! Pokoknya lo harus pulang cepet! Kalo ntar rumah sepi, trus ada apa2… LO mw tanggung jawab…?” ancam heehcul sambil menarik pundak kangin.
“CK!” kangin menampis tangan chulli yg tadi meraih pundaknya.
Dia kemudian langsung masuk ke mobil angkotnya dan berangkat.
“YA!! KANGIN!!!!!” heechul treak2 manggil kangin yang jelas2 uda jauh di sana.
Dari rumah sebelah muncul si umin yg lg bersihin gerobak sayurnya. “ah.. heechul hyung… annyonghaseyo~” sapa sungmin.
Heechul yg melihatnya, tanpa membalas salamnya, langsung masuk ke rumah lagi.
Umin yg merasa dikacangi heechul, Cuma bisa menggeleng ala fox nya.. =_=
Tak lama, kibum dan yesung berjalan melewati rumah sungmin untuk berangkat kerja.
“ah.. annyonghaseyo~” sapa sungmin.
Kibum dan yesung hanya menjawab dengan “annyong” sambil membungkukkan badan.
Yesung bekerja sebagai sales barang2 rumah tangga, seperti pisau, panci, wajan, trus kipas angin, alat pijat, microwave, dll. Sedangkan, kibum bekerja sebagai loper Koran yang harus mengambil Koran di kantor pusat di seoul dan membagikannya di kota terpencilnya.
“aku harus segera ke pasar buat ambil sayur2an…” gumam umin sambil menggeret gerobaknya ke jalan dan menuntunnya ke arah pasar.
Di rumah lain, juga sudah mulai rame.
“siwon-a… sepertinya ban becakmu kempes tuh.. aku benerin dulu, ya…” tawar hangeng yg kebetulan jg adalah seorang tukang tambal ban. Dy terkenal handal sebagai tukang tambal ban, karena selain cepet nambal ban nya, dy jg cepet kalo di suruh nambah angin ke ban.. hha. Dy uda jadi langganan si umin, kangin, shindong, en wuki.
“oh, oke, hyung…” siwon mulai mengangkat bagian belakang becak, biar agak ‘njlungup’ ke depan. *alah*
Betewe, kerjaan woni di sini adalah seorang tukang becak.. dan nasib dy jg sama seperti hangeng. Dy terkenal sebagai “becak jet” di kalangan Becakers.. XD. Ya tau ajalah dengan tenaga kudanya itu, becak bisa digenjot dengan kecepatan oooo… super cepet. XD selain tarifnya yg tidak begitu mahal, cepat sampai juga. Dan woni sering mangkal di daerah pinggiran agak mendekat ke kota dan juga di pasar2.
“YA! Kalian mau berangkat…?” Tanya tuki yg muncul dari dalam rumah.
“nanti, hyung.. nungguin hangeng hyung selese memperbaiki ban becak. Hyung mau berangkat sekarang?” Tanya woni.
“aku berangkat agak ntaran… krupuk2nya baru aku goreng ini.. hha…” jawab tuki.
“lah… kok ditinggal hyung..? ntar kalo krupuknya jadi gosong, gimana tuh?!!” seru woni.
“tenang aja, woni…sekarang kalo goreng krupuk… ga perlu takut kalo ditinggal, aku kemarin beli alat masak otomatis dari yesung.. hha XD” jelas tuki.
“OMO!! Dari yesung …? Hyung beli barang dari yesung….?” Seru hangeng kaget sambil melirik2 tuki yg berdiri di belakangnya.
“emang kenapa kalo aku beli dari yesung..?” tuki bingung.
Hangeng segera berdiri dari jongkoknya dan mendekat ke arah tuki. Sebelumnya dy melihat keadaan luar, apakah aman dari hawa assassin yesung ato nggak.
“hyung..... kata orang, benda yang----“
“SSSSTTT!” kyuhyun yang notabene adalah seorang guru TPA tb2 lewat dan mengingatkan hangeng untuk tidak membicarakan orang dari belakang.
Kyuhyun menggeleng2kan kepalanya, sambil terseyum memperingatkan tapi malu2.
“tidak baik membicarakan orang di belakangnya…” lanjut kyu.
Hangeng yg merasa agak aneh, langsung balik ke kesibukannya semula, begitu juga tuki.
Woni hanya memberi salam kepada kyuhyun dan langsung pura2 konsen ke hangeng.
Ya … seperti itulah gambaran kehidupan dari perumahan ruwet.
“HEH!!! GIMANA, SIH!!!” bentak seseorang.
“ahh.. josonghamnida… josonghamnida…” euhyuk hanya bisa membungkuk2kan badannya.
“kan sudah aku peringatkan kalo dipangkas setinggi pinggang! Tp kenapa masi setinggi ini!!?” bentak orang itu lagi.
“ta…tapi kan ini sudah setinggi pinggang…” jawab hyukki sambil nunjuk pinggangnya sendiri.
“YA!!! KAU MENGEJEK SAYA YA?!! PINGGANG SAYA TU SEGINI!!!” orang itu nunjuk pinggangnya sendiri yg bagi euhyuk itu Cuma setinggi pantatnya.
“……” eunhyuk ga bisa ngeles.
Bapaknya itu uda emosi gemes sama si hyukki. “YA TUHAN! Mana yg di sebelah sana malah ada modelnya… jegrak2 gt…?! Kamu itu sebenernya tukang cukur rumput ato tukang cukur rambut sih…?!!” bentak orang itu.
Eunhyuk diam sejenak, dan menjawab, “saya adalah tukang cukur rambut yg kerja sambilan jadi tukang cukur rumput, pak…” jawab hyukkie.
“KAU INI!!” bapak itu memukul kepala hyukki dan menoyor2nya. “kalo kerja itu satu2 saja!! Jangan dobel2 kek gini!! Malah jadinya kek gini, kan!!! Arh!! Sekarang, pergi sana!” usir paknya.
Haje Cuma bisa melongo, “b, b, bayarannya….”
“BAYARAN APA?! KERJA AJA NGGAK BENER KEK GINI!”
“tapi, pak. Saya memang benar2 sedang butuh uang… maka dari itu saya mendobel pekerjaan saya…” hyukki memelas.
“kalo gitu, NIH!” tu bapak ngasi sesuatu ke hyukkie. “ini seperangkat alat cukur! Dipake yang bener!!” dan pergilah bapak itu ke rumahnya.
Haje lagi2 hanya bisa melongo.
“ajusshi... bakso satu…” kata wuki kepada shindong yg sedang mangkal.
“neee…” shindong lg asyik masuk2in bakso dan bumbu2nya ke mangkok, trus noleh ke wuki yg td mesen. “lah?!! Kmu td manggil aku sapaa…??” Tanya shindong lg.
Wuki, “ah… aku lupa hyung…. Hhheeeee” wuki Cuma nyengir geje.
“ye… gamsahamnida…. ^^” kata shindong kepada pembeli lain yg sudah selese makan.
“slluurrrrp… ahhh~~” wuki selese memakan baksonya.
“semuanya---“
“AH!!! Dompetku ketinggalan di rumah!!” kata wuki sambil meraba2 kantong celananya.
“YA!!! Jangan ngutang lagi dong!!!”
“LAGI?! Emangnya aku kemarin ngutang?!!!” wuki rada nggak rela.
“LAH?! Emg kemarin kamu nggak ngutang, tp kemarin lusa IYA! Cepet bayar sekarang ato---“
“KABURRRRR!!!” wuki kabur
“YA! YA! YAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!” *lempar susruk*
“YAA!! SEOUL SEOUL!!!” seru heechul ketika berteriak2 manggil penumpang di pintu bis.
“YAK YAK!! MAU KE SEOUL, NENG??!” Tanya heechul kepada salah satu cewek yg sedang berdiri sendirian di pinggir jalan.
Tu cewek hanya menjawab dengan gelengan kepala.
“btw… neng barang bawaannya banyak bgt sih…” goda heechul.
Tu mbak2 Cuma mandang heechul aneh rada jijik gimanaa gt. *ya kalian tau sendiri, lah*
Tiba2 dari belakang, heechul dicolek oleh seseorang.
“hai, heechul oppa…” sapa orang itu.
Heechul kaget. “….mw..mwo…??” heechul
“aku tw klo kau pasti bakal mampir ke sini dulu…” kata orang itu.
Heechul tergagap. Bingung. Mw balik lg ke bis, tiba2 ditarik sama orang itu dan diajak pergi menjauh dari bis.
“lepasin....lepasiiinn….” pinta heechul. Tp tu orang ga mau lepasin heechul dan bisnya tiba2 langsung jalan ninggalin chulli.
“WHAATT?!! KAJIMA… YAA!!!!! KAJIMAAAAAAAAAAAA!!!!!!!”
Dan seperti itulah gambaran besar cerita kehidupan di perumahan RWT.. ;D kesialan selalu menimpa mereka… tapi kadang ada yg beruntung juga.. hhahha. Itulah hidup. ;D
Suatu sore di masjid pusat di kota itu..
Ketika kyuhyun keluar dari pintu masjid. “mwo…??”
Dari belakang terdengar suara anak2 kecil yg sedang bermain. *anak2 yg ikut TPA*
“YA!!! Ada yg tau ga sandalku yg ada di sini…??” Tanya kyuhyun ke anak2 itu.
Anak2 itu Cuma bisa geleng, dan bermain lagi.
Kyuhyun menggaruk2 rambutnya bingung. “mmm…sandalku kemana, ya…? Jangan2 ada yg nyuri?? Mana tu sandal baru beli dua hari kemarin.. =_= “
Tuki yg baru aja pulang dari jualannya ketemu dengan kyuhyun.
“ah.. untung hari ini laris manis.. ;D” gumamnya sambil mengibas2kan uangnya.
Dari arah berlawanan, kyuhyun jalan dengan kaki tanpa alas alias nyeker.
“oh… kyuhyun-a…” sapa tuki.
Kyuhyun yg masi dinaungi awan hitam, tidak menyapa tuki dan hanya berjalan menunduk melewatinya.
Tuki memperhatikan kyuhyun, “musun iriya…??” gumamnya.
Well … kita langsung loncat ke keluarga yg lain.
Sungmin tiba2 datang ke rumah kibum yg kebetulan kibum uda pulang.
‘dok-dok-dok…’
“Kibum-a…!!” seru sungmin dari luar pintu.
Kibum muncul dari balik dapur yang keluar asap. Sepertinya sedang mempersiapkan makan malam.
“kibum-a…”
“neee…” kibum membukakan pintu rumah. “waeyo hyung…?” Tanya kibum.
“kau ada Koran bekas nggak…?” Tanya sungmin tanpa basa basi.
“mm..? obso…” jawab kibum.
“masa sih orang jual Koran nggak ada sisa Koran…?” kata sungmin.
“jah hyung… kan Koran sisanya aku balikin ke pusat.. =_=. Btw mau dipake apaan hyung…?” Tanya kibum balik.
“buat bungkus gereh… sama buat bungkus2 lainnya ntar kalo ada yg nggak bawa tas.. gt…” jawab sungmin.
“astaga… kirain buat dibaca.. =_= Koran itu buat dibaca, bukan untuk makanan. Lagian, Koran itu mengandung –blepblepblepblep…” sungmin bekep mulut kibum sambil nempelin telunjuk tangannya ke bibirnya.
“sudahcukup.” Kata sungmin lirih. Dy langsung balik ke rumahnya sambil ngomel2.
Malamnya, perumahan ini tetep aja nggak sepi. Dan tanpa di suruh ato diperintah ato diwanti2 sama pak RT, penduduk perumahan RWT ini kalo tiap malem selalu berangkat ronda. Nggak semuanya, tapi hanya beberapa dari mereka yg berdasar jadwal jaga.
Siwon en hangeng berjalan beriringan dari rumah ke tempat ronda.
“hyung… menurut hyung… knapa skg banyak orang yg sudah tidak minat sama becak…?” Tanya siwon sambil ngebenerin sarung yang dikalungkannya.
Hangeng yg berjalan di sampingnya sambil bawa senter Cuma bisa jawab sambil mengamati keadaan gelap sekitar, “mm… mollasseo…” jawabnya.
“aahh… lenganku sakit.. gara2 tadi penumpangnya bawa barang2 berat semua…” keluh siwon sambil muter2in lengannya.
Dari belakang nyusul si Tuki yg juga dpt jadwal ronda.
“SIWON!!” seru tuki sambil menepuk lengan siwon yg sakit.
ALHASIL siwon treak kenceng banget.
Sesampainya di tempat ronda, sudah ada si kyuhyun yg terduduk lesu sambil melempar2 kerikil yg ada di dekatnya.
“ah, kyuhyun-a…” sapa siwon.
“waeyo…?” Tanya tuki yg langsung duduk di samping kyuhyun.
“ck~!” kyuhyun melempar krikil lebih kencang.
“dari wajahmu keknya bru aja kena masalah berat…?” Tanya hangeng.
“ani…” kyuhyun menggeleng…
“ terus knapa bisa sampe se sedih ini…?” Tanya siwon.
“sandalku ilang di mesjid…” jelas kyuhyun.
“MWO?!! Kok bisa?!!” Tanya woni, hangeng, tuki barengan.
Yesung keluar dari rumahnya dengan perasaan riang. Karena tadi siang KEBETULAN ada barangnya yg terjual. ;D
“ehm… ehm… aaaarr” yesung mengatur suaranya.
“begadang jangan begadaaaaangg~~” à versi ballad.
Disusul dari arah rumah shindong, dy keluar dengan wajah super lesu.
“…kalo tiada artinyaaaaa~~~~~~ oh, shindong-a…” sapa yesung.
Shindong tidak membalas sapaan yesung, dan hanya menghela napas panjang.
“knapa?? Belum makan…?” Tanya yesung.
Shindong menggeleng.
“uda keliling kota buat jualan sate… Cuma laku dikit hari ini… haaahh … mana uda malem gelap kek gini…” gerutu donghae sambil mendorong gerobak satenya.
“satte… satteeeee~~!!” serunya sambil lirik kiri kanan, mungkin ada yg ngawe2. Hhe.
“HA? Baru beli kemarin langsung ilang tadi sore…?!!! Kyuhyunnie,, uda dibilang kalo mo pergi ke masjid itu jangan pake sandal baru… jadinya kek gini, nih..!!” seru hangeng.
“nee.. algessumnida…” sahut kyuhyun sambil nunduk.
“AAHH~~ gara2 mikirn masalah kyuhyun aku jadi lapar…” keluh tuki sambil klekaran di lantai gardu ronda.
“HYUNG!! Itu ada satenya si donghae mo lewat sini…” seru siwon yg ngliat gerobak sate donghae.
“ODI?!!”
Siwon langsung mengawe2 donghae yg sedang tengok kanan kiri, dan kebetulan hae menyadari ‘awe’an dari woni.
“donghae-ya~”
“kyuhyun-a… daripada kamu sedih terus… hari ini aku traktir kamu dah…” kata tuki ke kyuhyun.
Kyuhyun langsung sumringah. “jongmalyo hyung…??” seru kyuhyun yg langsung loncat ke arah tuki.
“andaikan ada miracle datang…” gumam heechul yg pulang jalan kaki dari pinggiran kota seoul ke perumahan RWT.
“huwa… mana uang gw ketinggalan di laci bis kopaja pulak!! DDX nasib malang bener hari ini… gara2 boong sama kangin kalo ntar pulang tengah malem, lah skg pulang tengah malem beneran… hiks hiks…” keluh heechul.
“gasumi chagaun namjaga ureo….” Nyanyi lagu trax.
Dari belakang heechul terdengar suara “kluthuk kluthuk” mobil angkot yg sudah familiar baginya.
Heechul nengok, kali aja itu si kangin, eh .ternyata…
“shindong-a… cheer up…” hibur yesung sambil senyum di depan shindong.
Shindong nglirik dikit, dan memalingkan wajahnya.
“aaa…shindong-a… waeyo… ntar kalo ketemu wuki tinggal diminta knapaa…?” saran yesung.
“nah itu dia… ntar klo kabur lagi gimana…?”
“ya tinggal dikejar dong.. apa susahnya sih…?”
“aaahhh… males buat lari2… “
“AAH?!!! Kemana sih ni donghae…? Masa aku disuruh kipas2 ni sate…” keluh hangeng. “gentian, gih!!”
“aaa… gimana ya… kan kamu yg bisa masak di antara kita2.. ;D” kata tuki ngeles.
“emg donghae kemana sih…?” Tanya siwon sambil nguthek2 phone nya.
“ga tau tu! Katanya mo ke mesjid buat pipis… “ jawab hangeng.
Dalam keramaian itu kyuhyun tetep aja murung, padahal tadi sudah bisa tersenyum riang.
Tak lama dari arah lain, terdengar suara angkot kangin.
“ah.. kangin baru pulang ternyata…” kata tuki seraya bangkit dari duduknya di gardu ronda. Dy ingin menyapa kangin, tapi kaget setelah mendapati yg di dalamnya adalah heechul yg sedang mengemudi.
“mwo…? Kangin odieissoyo…?” Tanya tuki heran plus kaget.
Heechul Cuma mengedikkan dagunya kea rah belakang, dan terlihatlah kangin yg terkapar tak berdaya.
“MWO?!! Kangin kenapa?!!!” Tanya tuki yg langsung masuk ke angkot. Heechul en wuki keluar dari angkot.
“heechul hyung.. kangin hyung kenapa?” Tanya siwon.
Heechul hanya bisa mengangkat bahu, “Tanya si wuki tuh…” jawab heechul.
Siwon belum sempat mengeluarkan kalimat pertanyaannya, si wuki langsung aja cerita.
“tadi… sewaktu aku kabur dari shindong hyung, aku lupa kalo rem sepedaku macet, nah aku ngebut tu. Eh tiba2 kangin hyung lewat di depanku sambil bawa cakue. Aku uda berusaha ngerem, tp uda ga sampe.. ya uda tertabraklah dy… “ jelas wuki.
“terus… sepedamu kamu kemanain…?” Tanya siwon en heechul yg ternyata ikut mendengarkan.
“itu…” wuki nunjuk ke arah atas angkot.
“EH?!! Apaan tu rame2 di ronda…?” seru yesung yg langsung lari ke arah TKP.
Shindong masi aja berjalan lemas dan tak peduli dg apa yg terjadi di depan.
Hangeng masi sibuk dengan sate nya, karena donghae tak kunjung datang. “kemana nih si donghae…? Aku pingin ikut nimbrung di sana, tu…” gumam hangeng.
Tak lama muncullah si donghae dari arah keramaian. Hangeng langsung mengawe2 si donghae.
“donghae ya! Aku uda ngipasin ini lama, aku dikasi gratis ya…” kata hangeng.
“gratis, enak aja… d: “
Dan.. malam itu smuanya tanpa sadar berkumpul di gardu ronda.
Shindong sesampainya di gardu, terkejut melihat sosok wuki di sana. Dan langsung lari mendekat ke arah wuki. “YA!!! BAYAR BAKSOKU!!!” seru shindong.
Siwon yg kebetulan ada di samping wuki saat itu, langsung menghadang shindong. Wuki sembunyi di belakang siwon.
Sedangkan heechul yg td berdiri di samping siwon, terpental gara2 dorongan shindong..
“hyung… hyung… tenang dulu…” kata siwon sambil menahan shindong.
+++
Akhirnya mereka semua duduk dengan tenang di gardu. Sedangkan donghae masi membuatkan sate untuk mereka bersembilan. Wuki duduk dijauhkan dari shindong dan kangin. Dia duduk di samping siwon yg notabene berbadan kuat itu.
“OKE! Jd sekarang masalah yg ada ini diakibatkan oleh wuki yg tidak membayar baksonya.” Simpul tuki.
Wuki yg jg duduk di samping tuki hanya bisa menunduk lemas.
“RYEOWOOK-A! gara2 kamu hari ini aku nggak bisa setor!! GANTI RUGI!!” gertak kangin.
“BAYAR BAKSOKU juga!!” sahut shindong.
Wuki bingung. “tap, tapi… aku hari ini jg blm ada yg laku karena tadi aku malah naik mobilnya kangin hyung…”
“JAAAA~~ kok suasananya jadi tegang gini… ayok makan2 dulu… mumpung satenya masi anget…” kata donghae yg meredakan suasana tegang.
Si kyuhyun yg tadi diam saja, tiba2 treak. “MWO!!”
Semua menoleh ke arahnya.
Kyuhyun nunjuk2 kaki donghae (sandal donghae). “ITU SANDALKU!!!!!” treak kyuhyun.
“HEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE????!!!!” respon smua orang yg duduk2 di situ.
Donghae yg dituduh kyuhyun g bisa ngapa2in.
“KEMBALIKAN SANDALKUUU!!!”
***
Epilog:
Dagangan yesung laku juga.
“ayolah nuna… belilah alat pijat ini…” tawar yesung ke nuna2 yg jualan di pinggir jalan.
“aku mau itu barang, tapi dengan GRATIS!!” gertak tu nuna2.
“YA~ nggak bisa gitu dong nuna… jebal… uda selama 3 hari ini daganganku belum laku…” pinta yesung dg puppyeyes andalannya.
“JAH~ baru 3 hari kan…? Belum sampe seminggu…” ejek tu nuna.
Yesung diam sejenak, berpikir keras supaya bisa mendapatkan keuntungan. Dan ternyata dy tanpa sengaja melihat bis kopaja heechul yg sedang ngetem di sana.
Dan tiba2 sebuah ide muncul darinya.
“NUNA~ oke aku akan memberikan alat pijat ini gratis.. ASAL~ nuna bisa ngajak tu cowok… *nunjuk heechul* ke sini, TERUS nuna ajakin dy ngobrol. En katanya… nuna terkenal dengan ahli merayu, kan…?” tantang yesung.
“OHH… WOKE!!!aku terima tantanganmu. Aku yakin aku pasti bisa.” Kata nuna itu pede.
“TAPI TUNGGU! Kalo nuna tidak bisa mengajaknya mengobrol dll, nuna harus membeli alat pijat ini…”
Nuna itu agak ragu dan kemudian mengangguk.
Tak lama kemudian…
“NIH! Uangnya.” Kata nuna itu sambil ngasi uang ke yesung.
Yesung cuma bisa senyum2 geje. “kkkk thanks ya nuna… ;D” kata yesung seraya pingin meluk tu nuna, tp ditolak.
“SUDAH PERGI SANA!! Hush hush!!”
“PAI PAI NUNNA~~ XDDDD”
-FIN-